Find Us On Social Media :

Kapan Operasi Pengangkatan Batu Empedu Harus Dilakukan? Ini Penjelasannya

Gejala batu empedu perlu segera ditangani secara medis.

GridHEALTH.idBatu empedu merupakan benda seperti batu yang sering terbuat dari kolesterol atau bilirubin, dapat berkembang di kantong empedu atau saluran empedu.

Ukuran batu empedu bisa sangat beragam, mulai dari butiran pasir kecil hingga benda seukuran bola golf.

Menurut laman my.clevelandclinic.org (7/10/2019), batu empedu dapat menyebabkan rasa sakit dan komplikasi lainnya jika tidak ditangani dengan baik.

Ketika seseorang mengalami batu empedu dan tidak ditangani dengan baik, mungkin dapat menimbulkan gejala, seperti:

- Nyeri di perut bagian tengah atas atau perut kanan atas.

- Nyeri terkait di bahu kanan.

- Sakit dada.

- Mual dan muntah.

- Episode serupa berulang.

Baca Juga: 4 Rutinitas yang Bisa Mencegah Batu Empedu, Sepele Tapi Banyak Diabaikan

- Penyakit kuning (warna kuning pada kulit dan mata).

Pilihan pengobatan seringkali melibatkan operasi invasif minimal untuk menghilangkan batu empedu, dan terkadang kantong empedu.

Lantas kapan kita perlu melakukan operasi pengangkatan batu empedu?

Perawatan untuk batu empedu tergantung pada bagaimana gejalanya memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya.

Dilansir dari WebMD (22/4/2021), jika batu empedu yang kita alami tidak menimbulkan gejala, biasanya kita tidak perlu menjalani operasi.

Kita akan membutuhkannya jika batu masuk ke, atau menghalangi, salah satu saluran empedu.

Ini menyebabkan apa yang disebut dokter sebagai "serangan kandung empedu."

Yaitu rasa sakit yang intens seperti pisau di perut yang bisa berlangsung beberapa jam.

Jika kita memiliki sel sabit atau kelainan darah lainnya, dokter mungkin mempertimbangkan untuk melakukan kolesistektomi sebagai tindakan pencegahan, meskipun kita tidak memiliki gejala.

Baca Juga: Gangguan Batu Empedu, Hindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Ini

Kolesistektomi sendiri adalah pengangkatan kantung empedu melalui proses bedah.

Perlu diketahui, batu empedu juga dapat menyebabkan masalah yang lebih serius jika tidak diobati, seperti:

- Kolesistitis, yakni kandung empedu yang meradang

- Pankreatitis, yakni pankreas yang meradang

- Cholangitis, yakni saluran empedu yang meradang

Sebelum dokter memilih untuk operasi, mereka akan menjalankan beberapa tes untuk melihat efek batu empedu terhadap kesehatan kita.

Tes mungkin termasuk:

- Tes darah

- USG

Baca Juga: Hati-hati, Kulit Gatal Bisa Menjadi Pertanda Adanya Kanker Pankreas

- Pemindaian MRI HIDA (hepatobiliary iminodiacetic acid), bahan kimia radioaktif dimasukkan ke dalam tubuh untuk membuat gambar saluran yang tersumbat

- Ultrasonografi endoskopi - alat pencitraan dimasukkan ke dalam mulut dan turun melalui saluran pencernaan sehingga gelombang suara dapat membuat gambaran rinci tentang usus kecil

Bisakah kita melakukan perawatan lain terlebih dahulu?

Kita mungkin dapat mengelola gejala batu empedu untuk waktu yang singkat dengan membuat perubahan pada diet.

Ini termasuk mengurangi makanan berlemak.

Tetapi perubahan pola makan tidak selalu membantu mencegah serangan kandung empedu.

Jika operasi bukan pilihan untuk kita, dokter dapat meresepkan obat untuk melarutkan batu empedu.

Tapi ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk bekerja.

Dan bahkan jika batu empedu hilang, ada kemungkinan mereka akan kembali.

Karenanya akan lebih baik jika kita dapat mencegah risiko batu empedu tersebut terjadi dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti menjaga pola akan sehat dan rutin olahraga.(*)

Baca Juga: Gangguan Batu Empedu, Hindari Mengonsumsi Makanan dan Minuman Ini