Find Us On Social Media :

Emosi Mudah Tersulut Dalam Demo 11 April, Penyebabnya Karena Dehidrasi, Dimana Hubungannya?

Demo mahasiswa 11 April bisa menyebabkan dehidrasi.

GridHEALTH.id - Aksi demo 11 April digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mulai pukul 10.00 WIB.

Rencananya, aksi tersebut diikuti oleh ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Indonesia, terutama dari Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.

Para mahasiswa ini akan berkumpul di depan Gedung DPR guna menyampaikan tuntutan yang dibawa mereka, salah satunya mengenai isu penundaan Pemilu 2024.

Tak hanya membahas soal penundaan pemilu, aksi unjuk rasa ini digelar sebagai bentuk protes atas sejumlah isu yang tengah beredar di Indonesia.

Meski demikian, para pihak yang terlibat dalam aksi demo 11 April ini baiknya berhati-hati.

Sebab aksi demo yang dilakukan saat puasa rupanya bisa memicu kericuhan.

Ada banyak faktor yang membuat aksi demo ini berpotensi berakhir ricuh, diantarannya adalah faktor emosi.

Faktor emosi ini bisa dipicu kurangnya tubuh mendapat cairan alias kurang minum saat puasa.

Ketika seseorang kurang mendapatkan asupan air minum maka mereka bisa mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Pesan WAG Demo 11 April Menylut Huru Hara Diviralkan Tim Medsos Jokowi yang Jabat Komisaris PT PELNI

Dimana kondisi dehidrasi pada seseorang inilah yang bisa membuat aksi demonstrasi 11 april menjadi ricuh.

Terkait hal ini, dua orang ahli saraf dari University of Connecticut, Lawrence E Armstrong dan Harris R Lieberman menunjukan hubungan suasana hati dan emosi dengan kondisi cairan dalam tubuh pada penelitiannya.

Dilansir dari laman today.uconn.edu, mereka berdua mengatakan emosi seseorang sangat dipengaruhi oleh status cairan tubuh atau hidrasi.

Kesimpulan tersebut diperoleh setelah mereka melibatkan 26 pria dan 25 wanita sehat dalam penelitiannya.

Dimana peserta diminta untuk berolahraga selama 3x40 menit dalam ruangan bersuhu 28 derajat celsius.

Ketika berolahraga, para peserta tidak diperbolehkan banyak minum, meskipun aktivitas yang dilakukan cukup menguras keringat.

Pengukuran hidrasi para peserta diukur setiap jeda istirahat.

Kemudian dibandingkan dengan status kejiwaan dan kemampuan berpikir yang diukur lewat psikotes.

Hasilnya, status mental dan kejiwaan para peserta tampak mengalami perubahan.

Baca Juga: Healthy Move, 5 Latihan Untuk Membentuk Bahu Kokoh dan Kencang

Dimana para peserta pria dan wanita mulai merasa letih pikiran, bingung, gelisah, dan mudah stres.

Akibatnya, para peserta jadi mudah tersinggung dan marah.

Melihat penjelasan tersebut, sebaiknya para peserta aksi demo dan juga aparat keamanan tidak menyepelekan kecukupan minum ketika demonstrasi.

Apalagi jika aksi demo dilakukan saat bulan puasa seperti saat ini.

Coba luangkan waktu untuk istirahat atau cari bantuan medis jika mengalami tanda dehidrasi berikut ini:

- Sakit kepala

- Pusing

- Terasa ingin pingsan

- Tidak sadarkan diri (*)

Baca Juga: Sering Dijadikan Takjil, Ini Khasiat Menakjubkan Blewah untuk Tubuh