Find Us On Social Media :

5 Provinsi Ini Kembali Diawasi Kemenkes Akibat Covid-19 Naik Lagi

Jubir Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi kembali ungkap kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan memang cenderung melandai.

Namun beberapa provinsi di Indonesia dilaporkan kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Bahkan saat ini beberapa provinsi tersebut tengah diawasi khusus oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Hal itu disampaikan langsung oleh Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi, seperti dilansir dari kontan.co.id (13/4/2022).

Menurut Nadia, setidaknya ada lima provinsi yang perlu masyarakat waspadai.

Menyusul adanya peningkatan kasus Covid-19 hasil dari pemeriksaan tes PCR.

Peningkatan kasus Covid-19 ini tentu berpotensi akan meningkatkan risiko laju penularan yang lebih tinggi.

"Artinya kalau kita melihat peningkatan angka positif ini akan meningkatkan risiko laju penularan yang lebih tinggi, jadi risiko yang menjadi tertular atau terjadinya peningkatan (kasus) di 5 provinsi ini," ujar Nadia.

Lantas provinsi mana sajakah yang mengalami kenaikan kasus Covid-19?

Baca Juga: 3 Kasus Transmisi Lokal Varian Omicron di Indonesia, dr Nadia Minta Masyarakat Jangan Egois

Kelima provinsi tersebut adalah:

1. DKI Jakarta

2. Jawa Tengah

3. Bangka Belitung

4. Kalimantan Utara

5. Bali

Meski peningkatan kasus Covid-19 tidak setinggi seperti sebelumnya.

Contoh, DKI Jakarta peningkatan kasus berada di angka 0,1% dan Jawa Tengah di bawah 0,1%.

Begitupun dengan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Bali yang berada di bawah 0,1%.

Baca Juga: Kesaksian Ratu Elizabeth II Perihal Virus Covid-19; 'Itu Pengalaman yang Menakutkan'

"Tetapi, kalau kita melihat angka-angka ini, kita harus waspada, setidaknya ada lima provinsi yang terjadi angka peningkatan kasus positif," imbau Nadia.

Melihat penjelasan tersebut, tentu masyarakat wajib mewaspadai penularan varian XD dan varian Covid-19 lainnya.

Selain mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap, kita juga perlu menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.

Terlebih penularan Covid-19 sampai saat ini sangat sulit diprediksi, saiapa pun dapat tertular.

Menurut laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)

Baca Juga: Kenapa Hingga Kini Balita Belum Bisa Mendapatkan Vaksinsi Covid-19?