Find Us On Social Media :

Anak Panas Tinggi Lalu Muncul Bercak di Tangan dan Kaki juga Mulut, Infeksi HFMD

Setelah panas tinggi muncul bercak merah seperti di tangan kaki. Infeksi flu singapura (HFMD).

GridHEALTH.id - Panas tinggi umum dialami anak, tapi setelah panas tinggi lalu muncul bercak merah dan atau bintit di tangan, kaki, dan mulut, itu kemungkinan tanda terinfeksi Hand, foot, and mouth disease (HFMD).

Infeksi HFMD atau penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus.

Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).Saat menyerang, HFMD umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri/tidak enak badan.

Setelah demam satu sampai dua hari, timbul bintik-bintik merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut) yang kemudian pecah menjadi sariawan.

1-2 hari kemudian timbul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki.

Tapi pada beberapa kasus ruam pun bisa muncul timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.

Selain anak, orang dewasa pun bisa mengalami infeksi HFMD ini.

Hanya saja pada orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh baik, saat terinfeksi virus HFMD, bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik).

Baca Juga: Kematian RA Kartini Masih Misteri, Hingga Kuat Dugaan Alami Preeklamsia

Mereka inilah kelompok potensial sebagai pembawa (carrier) virus HFMD dan menyebarkan virus ini.Gejalanya Ringan Tapi ...Meskipun umumnya menunjukkan gejala yang ringan, namun pada beberapa kasus HFMD dapat menyebabkan komplikasi yang berat.

Lesi di daerah mulut, melansir artikel yang ditulis Dr. Esther Iriani Hutapea, Sp.A di laman idai.or.id (11/07/2016), dapat menyebabkan kesulitan minum dan makan sehingga anak mengalami dehidrasi.

Beberapa laporan menyebutkan kasus HFMD berat seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis yang mengakibatkan pasien harus dirawat intensif atau bahkan mengakibatkan kematian.

Beberapa penelitian menunjukkan HEV 71 merupakan strain tersering penyebab HFMD berat. B

eberapa laporan kasus lainnya menunjukkan HFMD dapat menyebabkan komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki dan terjadi beberapa minggu setelah fase akut HFMD.

Tapi jangan khawatir, kuku dapat tumbuh kembali.

Penularan HFMD

Baca Juga: Waspada Klaim Suplemen dan Obat Covid-19, Ini Faktanya di Ungkap Ahli

Penderita HFMD dapat menyebarkan virus HFMD melalui sekret/cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan dari kotorannya.

Penyebaran ini mudah terjadi bila terdapat kontak erat dengan penderita (berbicara, memeluk, mencium), melalui udara (bersin, batuk), kontak dengan kotoran pasien, dan kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus HFMD (memegang gagang pintu, permukaan meja, perabotan yang tercemar virus tersebut, dll).

Penderita HFMD umumnya sangat menularkan virus pada minggu pertama sakit.

Beberapa pasien bahkan masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang.

Pengobatan Pasien HFMDTidak ada pengobatan khusus untuk HFMD, pengobatan bersifat simptomatik untuk mengatasi keluhan yang ditimbulkannya.

Parasetamol dapat diberikan untuk mengatasi demam dan nyeri.

Kompres hangat dan pemberian minum yang lebih sering juga membantu menurunkan demam anak.

Pada anak yang lebih besar, kumur-kumur dengan obat kumur dapat mengurangi nyeri akibat luka-luka di mulut.

Baca Juga: Tips Mudik Supaya Tidak Bawa Virus ke Kampung Halaman, Ingat Antibodi Baru Terbentuk 1-2 Minggu Pasca Vaksinasi

Selain tak ada obatnya, vaksin untuk mencegah HFMD pun belum ada.

Oleh karena itu, penderita HFMD sebaiknya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Kejadian luar biasa/KLB (outbreak) dapat terjadi di berbagai negara dan lebih sering ditemukan di beberapa negara di Asia Tenggara, terutama di lingkungan tertutup dan padat seperti sekolah, panti asuhan, asrama, pondok pesantren, dan tempat penitipan anak.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) perlu dipraktekkan untuk mencegah penularan.

Upaya untuk mencegah infeksi HFMD dapat dilakukan dengan cara tidak membuang ludah dan menyentuh mulut dan mata sembarang, membiasakan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin, serta membersihkan tangan setiap kali setelah menyentuh permukaan yang kotor dan sebelum makan.(*)Baca Juga: Sudah Tahu Belum, di Aplikasi PeduliLindingi Ada Fitur Baru, Canggih!