Find Us On Social Media :

Pentingnya Vitamin B12 Untuk Lansia, Ini Gejalanya Jika Kekurangan

Lansia membutuhkan asupan suplemen vitamin B12.

GridHEALTH.id - Seiring bertambahnya usia, seseorang lebih berpotensi mengalami malabsorpsi vitamin dan mineral.

Artinya, meskipun setiap hari sudah menyantap makanan lengkap dengan gizi seimbang, tubuh mungkin kurang mampu menyerap dan menggunakan nutrisi tersebut. Menurut para ahli, lazimnya hal tersebut mulai terjadi setelah seseorang berusia 50 tahun.

Dengan landasan itu, pakar kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen makanan tertentu, terutama yang mengandung nutrisi yang bermanfaat mendukung kesehatan otak.

Suplemen vitamin atau mineral seperti kalsium, vitamin D, magnesium, dan vitamin B-12, dapat melengkapi kebutuhan nutrisi harian.

Tapi bagi lansia mengonsumsi suplemen perlu hati-hati, baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Kenapa? Karena beberapa suplemen bisa menganggu pengobatan yang sedang dijalankan.Suplemen Vitamin Bagi LansiaRekomendasi dari National Institutes of Health (NIH) adalah mengonsumsi suplemen vitamin B12 yang penting untuk menjaga fungsi otak dan sel darah merah.

Baca Juga: 6 Orang Ini Memiliki Faktor Risiko Besar Mengalami Kolesterol Tinggi

Menurut NIH, laki-laki dan perempuan di atas 50 tahun membutuhkan asupan vitamin B12 sebanyak 2,4 mikrogram per hari.Meski kebutuhan pria dan perempuan sama, NIH mengatakan perempuan dapat mengambil manfaat lebih banyak dari suplemen karena mereka sering lebih sulit menyerap vitamin dari makanan.

Asal tahu saja, karena kadar vitamin B12 yang tidak mencukupi, banyak perempuan lanjut usia mengalami anemia defisiensi vitamin.Ahli diet kesehatan untuk program hidup sehat Mayo Clinic, Jason Ewoldt, merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen tersebut jika seseorang sudah berusia di atas 50 tahun.

Akan tetapi, dia menyarankan untuk tetap berusaha menerapkan pola makan yang terdiri dari makanan kaya vitamin B12."Sumber vitamin B12 terbaik adalah telur, susu, daging tanpa lemak, ikan, dan makanan yang diperkaya seperti sereal dan biji-bijian," ujar Ewoldt, dilansir dari Republika (2/05/2022), yang mengutip Best Life Online (26/4).

Ewold pun berpesan buah-buahan dan sayuran juga penting dimasukkan dalam menu.Selain itu, wajib tetap terhidrasi dengan baik, karena vitamin B12 larut dalam air.

Lansia di atas 50 tahun baiknya minum banyak air, bahkan jika tidak merasa haus. Jika bepergian, selalu bawa bekal air minum dan idealnya minum segelas air setiap setelah makan.

Baca Juga: Healthy Move, 5 Cara Menemukan Waktu Berolahraga Seluruh Keluarga

Memang vitamin punya risiko efek samping, namun suplemen vitamin B12 dianggap aman jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan.

Dalam dosis tinggi sekalipun vitamin B12 belum terbukti menyebabkan bahaya. Tubuh hanya menyerap sebanyak yang dibutuhkan dan kelebihannya keluar lewat urine.Fungsi dan Manfaat Vitamin B12 Bagi LansiaFungsi vitamin B12 untuk lansia berperan dalam pembentukan myelin, yang dapat melindungi serat-serat saraf.

Sehingga dapat mengurangi munculnya gangguan saraf seperti kesemutan. Bahkan pada beberapa kasus dapat menimbulkan penyakit parkinson dan alzheimer.Saat memasuki usia senja, kemampuan tubuh memproduksi sel darah merah menjadi berkurang.Vitamin B12 banyak ditemukan pada makanan yang bersumber dari hewan, dan berfungsi untuk mencegah anemia.Selain berperang penting dalam proses produksi sel darah merah, vitamin B12 juga berpengaruh besar terhadap kesehatan sistem saraf manusia.Kegunaan vitamin B12 adalah membantu tubuh menghasilkan lemak-protein (energi), membantu pembentukan sel darah merah, serta berpengaruh terhadap proses pembentukan DNA.

Baca Juga: Cara Efektif Cegah Infeksi Hepatitis Akut pada Anak, Ini Imbauan IDI dan IDAI

DNA diperlukan oleh tubuh untuk mencegah penyakit kanker.

Bahan dasar makanan yang terbuat dari daging sapi, daging unggas, telur dan seafood merupakan makanan dengan kandungan B12 paling tinggi.Berikut adalah gejala atau masalah pada lansia yang muncul akibat kekurangan asupan vitamin B12, antara lain:* Mudah letih dan lesu,

* Kesulitan buang air besar,

* Nafsu makan menurun,

* Mudah lupa,

* Sering kesemutan.(*)

Baca Juga: Penyintas Arthritis Autoimun Tidak Boleh Malas Gerak, dan Hindari 4 Hal Ini