GridHEALTH.id – Libur lebaran telah berakhir, orangtua mesti waspada terhadap sejumlah penyakit yang mungkin dialami oleh anak.
Gangguan pencernaan menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak-anak pasca libur lebaran.
Hal ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari perubahan pola kegiatan sehari-hari, kelelahan, hingga pertemuan dengan banyak orang, menurut DR. Dr. Muzal Kadim, Sp.A(K) Ketua UKK Gastro-Hepatologi IDAI.
“Faktor pemicu gangguan cerna lebih mudah terjadi. Perubahan pola sehari-hari, biasanya di rumah rutin sudah diatur, tiba-tiba terjadi perubahan polanya, terutama jika pergi ke luar kota, seperti mudik,” ujar dr Muzal Kadim dalam Media Briefing ‘Serba-Serbi Penyakit Anak Pasca Lebaran’, Selasa (10/05/2022) yang dihadiri GridHEALTH.id.
Perjalanan yang mudik yang jauh, hingga anak yang mengalami stres lantaran tinggal sementara di tempat baru, dapat membuat imunitas menurun dan membuatnya mudah terkena infeksi.
“Ditambah lagi melakukan kontak dengan orang banyak yang mungkin saja jadi sumber-sumber penyakit atau penularan, itu mudah sekali terjadi gangguan pencernaan,” ujarnya.
Adapun gangguan pencernaan pada anak yang sering terjadi pasca lebaran adalah seperti berikut.
1. Diare
Secara medis, diare dibagi menjadi tiga yakni akut, presisten, dan disentri. Diare akut biasanya terjadi kurang dari 14 hari, presisten lebih dari dua minggu, dan disentri terdapat darah.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Saat Anak Alami Gejala Hepatitis Akut Misterius
“Yang paling sering terjadi pasca lebaran adalah diare akut. Sebelumnya tidak diare, pas lebaran makan macam-macam, kondisi tubuh turun, tertular orang lain, bisa saja (diare),” kata dr Muzal.
Anak dikatakan mengalami diare jika buang air lebih dari tiga kali sehari, serta terjadi perubahan pada konsistensi feses. Misalnya jadi lebih lembek, mengeluarkan bau busuk, hingga ada lendir.