Penyebab diare langsung seperti virus (rotavirus dan adenovirus) dan bakteri (salmonella, e. colli). Sedangkan yang tidak langsung, yakni konsumsi makanan yang sudah terkontaminasi dan tidak menjaga kebersihan.
2. Sakit perut
Seperti diare, sakit perut yang dialami oleh anak setelah lebaran sifatnya akut. Anak perlu diperiksakan ke dokter, jika sakit perut yang dirasakannya lebih dari dua jam terus-menerus.
Ketika sakit perut, anak mungkin juga akan mengalami muntah-muntah. Muntah bukan merupakan penyakit dan hanya sebuah gejala dari penyebab yang mendasarinya.
Orangtua segera mungkin memberikan anak cairan, agar anak tidak dehidrasi. Kewaspadaan perlu ditingkatkan, jika muntah anak berwarna hijau.
“Muntah hijau merupakan gejala yang lebih berat, ini berarti sudah ada tanda sumbatan dari organ seperti usus. Biasanya memerlukan tindakan bedah,” jelas dr Muzal.
3. Konstipasi atau sembelit
Baca Juga: Perut Begah Bikin Tak Nyaman, Segera Periksa Jika Alami 7 Gejala Ini
Sembelit pada anak-anak sifatnya kambuh-kambuhan dan ini sering terjadi setelah lebaran. Perubahan yang terjadi selama mudik, dapat membuat beberapa anak memilih untuk menahan buang air besar dan pada akhirnya menyebabkan sembelit.
“Tanda anak menahan BAB seperti menyilangkan kaki, sembunyi di bawah kolong atau belakang pintu, memeluk ibunya, dan ketakutan,” tutur dr Muzal.
4. Intoleransi atau alergi makanan
Ketika hari raya, makanan yang dikonsumsi oleh anak mungkin tidak diawasi dengan benar. Sehingga anak yang mengalami intoleransi laktosa bisa tidak sengaja mengonsumsi makanan dengan kandungan susu. Ini membuatnya mengalami gejala seperti diare, kembung, dan muntah.