Find Us On Social Media :

Kemenkes: Hepatitis Akut Misterius Paling Banyak Terdeteksi di Jakarta

Terjadi peningkatan kasus hepatitis akut misterius pada anak, terbanyak di Jakarta.

GridHEALTH.id - Hingga Selasa (10/05/2022), ada 15 kasus hepatitis akut misterius yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Umumnya adalah anak-anak usia 1-6 tahun.

Dimana DKI Jakarta dilaporkan sebagai provinsi yang paling banyak ditemukan kasus penyakit terebut.

Hal itu seperti diungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

Menurut Nadia, 15 kasus hepatitis akut misterius di Indonesia terdeteksi di 5 provinsi.

Mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, hingga Bangka Belitung.

"11 orang DKI Jakarta, Sumatera Barat 1, Jawa Timur 1, Bangka Belitung 1, dan Jawa Barat 1," ujarnya.

Nadia mengatakan, hingga saat ini, tercatat 5 orang pasien dilaporkan meninggal dunia dan sisanya dalam perawatan.

Ia mengatakan, rata-rata pasien yang terkena hepatitis akut berusia 1-6 tahun.

"Usia 1-6 tahun paling banyak," ujarnya.

Baca Juga: Waspada, Menkes Sudah Sebut ada 15 Kasus Hepatitis Akut Ditemukan di Indonesia

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terdapat 15 kasus hepatitis akut di Indonesia hingga hari ini, Senin (09/05/2022).

Budi mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada semua rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan surveilans terkait dengan kasus ini per 27 April 2022.

Hal tersebut dilakukan empat hari sesudah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan adanya wabah hepatitis akut tersebut di Eropa pada 23 April 2022.

"Sampai hari ini kondisi di Indonesia ada 15 kasus," ujar Budi dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang dilakukan secara virtual.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan sehari yang lalu, ketika Kemenkes menyebutkan terdapat empat kasus dugaan penularan hepatitis akut di Indonesia.

Ia pun mengungkapkan, hingga hari ini, jumlah kasus hepatitis akut terbanyak terjadi di Inggris, yakni sebanyak 115 kasus.

Selain itu, kasus ini juga terjadi di Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Budi mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Inggris usai Idul Fitri.

Namun, belum ada jawaban pasti terkait kasus hepatitis akut misterius ini.

Baca Juga: Mulai Sekarang Waspadai Peralatan Makan, Bisa Tularkan Hepatitis Akut Misterius

"Dan kami sudah mendapatkan informasi, kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 % menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini," ujar Budi.

Ia meminta masyarakat untuk melakukan tindak pencegahan dengan rajin mencuci tangan dan memastikan kesehatan asupan makanan setiap anak-anak.

Pasalnya, virus yang menyebabkan penyakit hepatitis akut menular lewat asupan makanan, terutama anak-anak di bawah 16 tahun.

"Jadi kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita untuk bersih karena ini menyerang di bawah 16 tahun dan lebih banyak lagi di bawah lima tahun," jelas Budi.

Sementara itu, dikutip dari artikel GridHEALTH.id (10/5/2022) sebelumnya, untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya bisa dimulai dengan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin.

Penerapan pencegahan dapat dilakukan dengan PHBS, seperti:

- Sering mencuci tangan pakai sabun

- Minum air bersih yang matang

- Memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh

- Menggunakan alat makan sendiri

- Memakai masker

- Menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk untuk sementara agar tidak berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dll yang sering dipegang orang.(*)

Baca Juga: Fekal Oral dan Droplet Jadi Sumber Penularan Hepatitis Akut Misterius, Ini Cara Mencegahnya