"Lalu hepatitis A juga ada vaksinnya mulai umur 1 tahun, diulang lagi 2 kali diulang lagi setelah 6 bulan sampai 1 tahun," ujarnya.
"Untuk hepatitis C, D, dan E, itu belum ada. Apalagi kalau sekarang ini yang non A, non B, non B yang sekarang ini belum diketahui, otomatis vaksinnya belum diketahui," lanjut dr Muzal.
Alhasil meski anak sudah divaksin hepatitis, mereka masih ada kemungkinan untuk tertular hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya ini.
Karenanya selain mendapatkan vaksin hepatitis, pencegahan juga baiknya dilakukan.
Dikutip dari artikel GridHEALTH.id (10/5/2022) sebelumnya, untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya bisa dimulai dengan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin.
Penerapan pencegahan dapat dilakukan dengan PHBS, seperti:
- Sering mencuci tangan pakai sabun
Baca Juga: Kemenkes: Hepatitis Akut Misterius Paling Banyak Terdeteksi di Jakarta
- Minum air bersih yang matang
- Memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh
- Menggunakan alat makan sendiri
- Memakai masker
- Menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk untuk sementara agar tidak berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dll yang sering dipegang orang.(*)
Baca Juga: Mulai Sekarang Waspadai Peralatan Makan, Bisa Tularkan Hepatitis Akut Misterius