Televisi pemerintah China pun juga melaporkan bahwa penduduk Korea Utara telah diminta tidak meninggalkan rumah, sejak Rabu (11/05/2022) kemarin.
Mereka hanya diberitahu terdapat masalah nasional, tanpa memberikan alasan yang jelas.
Sejak pemberlakuan lockdown, beberapa orang dilaporkan mengalami gejala yang mirip dengan flu, tapi tidak merujuk pada Covid-19.
Selama pandemi berlangsung, Korea Utara tidak pernah secara resmi mengonfirmasi adanya kasus Covid-19 di negara tersebut.
Pejabat di Korea Selatan dan Amerika Serikat meragukan hal tersebut. Pasalnya, dua negara yang mengapit Korea Utara, yakni Korea Selatan dan China, beberapa kali mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Selain itu, penduduk Korea Utara pun diketahui sama sekali belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19.
Pada 2021 lalu, Korea Utara telah menolak pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca yang dikirimkan oleh COVAX.
Baca Juga: Wiku: Covid-19 Membaik, Indonesia Sudah Mulai Transisi ke Endemi
Penolakan tersebut dilakukan lantaran mereka khawatir mengenai efek samping yang timbul setelah menerima vaksinasi.
Tak hanya itu, para petinggi di Pyongyang juga menolak tawaran 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech China.
Jika nantinya penduduk Korea Utara divaksinasi, Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia di Korea Utara Tomas Ojea Quintana mengatakan, dibutuhkan sekitar 60 juta dosis vaksin agar seluruh masyarakat bisa dapat dosis lengkap.
Baca Juga: Zero Covid China Dianggap WHO Gagal, Hasil Studi Tunjukkan Sebaliknya