Find Us On Social Media :

Kenaikan Kasus Covid-19 Paska.Lebaran, Terlihat 25 Hari Kemudian

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

GridHEALTH.id - Beberapa hari pasca libur lebaran kasus Covid-19 di Indonesia memang tidak menunjukan lonjakan yang signifikan, bahkan cenderung melandai.

Berdasarkan data terbaru dari laman covid19.go.id, per Kamis (12/5/2022) terdapat penambahan Covid-19 sebanyak 335 sehingga total keseluruhan sejak awal pandemi menjadi 6.049.876.

Kasus sembuh bertambah 785 menjadi total 5.888.571 dan kasus meninggal bertambah 14 jadi totalnya 156.438.

Sementara kasus aktif berkurang 464, sehingga membuat kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat menjadi 4.867.

Hal ini tentu jadi kabar baik, sebab bisa jadi pertanda pandemi di Indonesia sudah mulai terkendali.

Akan tetapi masyarakat masih harus waspada, sebab pemerintah belum mengumumkan bahwa wabah ini telah berakhir.

Apalagi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah masih terus memantau kemungkinan kenaikan kasus Covid-19 pasca libur lebaran.

Merujuk pengalaman libur Lebaran dan Natal periode lalu, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi antara 27-34 hari pasca-hari libur.

"Kenaikan akan mulai terjadi di hari ke-27 sampai hari ke-34 sesudah hari rayanya," ujarnya dikutip dari Kompas.com (9/5/2022).

Baca Juga: Korea Utara Laporkan Kasus Covid-19 Pertama, Varian Omicron Jadi Pemicunya

Budi mengatakan, hari ini merupakan hari ketujuh usai libur Lebaran.

Untuk itu, pemerintah masih akan melakukan pemantauan sekitar 25 hari ke depan untuk memastikan apakah terjadi kenaikan kasus Covid-19 atau tidak.

"Kami mengusulkan ke bapak presiden kalau kita tunggu dulu sekitar 20-25 hari ke depan untuk melihat apakah ada pola kenaikan yang sama seperti liburan Lebaran dan liburan Natal dan tahun baru sebelumnya," ucap Budi.

Selain kenaikan kasus akibat libur Lebaran, lanjut Budi, pemantauan dilakukan terhadap kemungkinan varian baru virus corona.

Dia mengatakan, beberapa negara mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Di Taiwan dan Amerika misalnya, kasus meningkat akibat varian BA.2 yang kasusnya sudah banyak ditemukan di Indonesia.

Varian BA.2 juga dominan di negara-negara lain seperti Inggris dan India, tetapi, seperti tren di Indonesia, kasusnya tidak meningkat pesat.

Di Afrika Selatan, terjadi kenaikan kasus yang disebabkan oleh varian baru BA.4 dan BA.5. Namun demikian, peningkatannya masih terbilang sedikit.

"Kita terus melakukan monitoring bersama dengan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mengenai varian-varian baru ini," kata Budi.

Baca Juga: Pengakuan Bill Gates Saat Positif Covid-19: 'Beruntung Sudah Vaksin Booster'

Selain melakukan pemantauan, lanjut Budi, ke depan pemerintah akan terus melanjutkan vaksinasi Covid-19.

Terhitung sejak Januari 2021 hingga minggu lalu, angka vaksinasi sudah mencapai 406 juta dosis. Jumlah tersebut disuntikkan ke 199,4 juta penduduk Indonesia.

"Dalam waktu 16 bulan kita sudah berhasil menyuntikan 406 juta dosis vaksin ke seluruh masyarakat Indonesia," kata dia.(*)

Baca Juga: Alhamdulillah Indonesia Saat Ini Tidak Lagi dalam Kondisi Darurat Covid-19