Find Us On Social Media :

Dea OnlyFans Hamil 5 Bulan, Netizen Sibuk Menebak Ayah Biologis Calon Anaknya, Bisa Dites Dengan 5 Cara Ini

Dea OnlyFans, bersama para pengacaranya di Polda Metro Jaya.

GridHEALTH.id - Dea OnlyFans tengah hamil dengan usia kandungan 23 minggu atau sekitar 5 bulan. Dea mengakui kehamilannya saat menjalani wajib lapor bersama kuasa hukumnya, Abdillah Syarifudin terkait kasus pornografi di Polda Metro Jaya, Selasa (17/05/2022).Dea, pemilik konten dewasa di  media sosial,  kini menjadi sorotan usai kehamilannya terungkap. Publik bertanya-tanya siapa sosok ayah dari jabang bayi dalam perut perempuan bernama asli Gusti Ayu Dewanti tersebut.

Kepada sejumlah media infotainment, Dea belum mau mengungkapkan siapa sosok ayah dari anaknya. Namun, menurut Dea, pria yang menghamilinya itu akan bertanggung jawab secara penuh.Dea OnlyFans sampai kini masih berstatus sebagai tersangka dalam kasus penyebaran foto dan video porno di situs OnlyFans. Ia tidak ditahan oleh polisi dan hanya diharuskan rutin melakukan wajib lapor.

Untuk mengetahui ayah kandung di dalam janin, seorang ibu dapat melakukan tes DNA dan empat tes lainnya. Berikut adalah tes yang dapat dilakukan;

1. Tes DNA

Untuk mengetahui ayah kandung janin , kita dapat melakukan tes DNA. Tes DNA bisa dilakukan saat usia kehamilan lebih dari 12 minggu dengan cara pemeriksaan jaringan plasenta dan air  ketuban.

Namun cara ini berisiko memicu keguguran, infeksi, perdarahan sehingga tidak disarankan. Ibu hamil dapat menunggu persalinan kemudian baru melakukan pemeriksaan darah untuk pemeriksaan DNA. Konsultasi ke dokter spesialis kandungan untuk pemeriksaan yang akan dilakukan.

2. Tes golongan darah

Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Vaksin Covid-19 Bisa Mengubah DNA? Ini Kata Ahli

Baca Juga: Asupan Nutrisi yang Tepat dan Kebersihan, Cara Jitu Menghindarkan Anak dari Hepatitis 'Misterius'

Tes ini sangat murah meriah, bahkan ada yang gratis! Dengan mengetahui, golongan darah anak dan ibu, kita sedikitnya akan tahu atau menerka, apakah benar dia anak kandung, juga memastikan apakah saya ayah kandung anak atau bukan.

Misal, bila golongan darah ayah A dan ibu O maka kemungkinan golongan darah anaknya adalah A dan O saja, jika golongan darah anda B berarti ada kemungkinan si kecil bukan anak kandung mereka.

Namun, beda halnya jika ayahnya bergolongan darah A dan ibu bergolongan darah B, maka golongan darah anak yang dapat diterima adalah A, B, AB atau juga O.

Bila kedua orangtua memiliki golongan darah A dan B ini sangat sulit sekali untuk diidentifikasi, apakah mereka orangtua kandung atau bukan. Solusinya, lakukan tes DNA.

3. Kemiripan wajah dan anggota tubuh

Ini salah satu ciri praktis, mudah, dan sejatinya sudah dilakukan selama turun temurun. Ingat, orangtua adalah pewaris genetik, sehingga semua hal yang melekat pada orangtua, termasuk wajah, mimik muka, bentuk hidung, rambut, mata, dan lain-lain akan diturunkan pada si kecil.

Ketidakmiripan penampilan fisik bisa menjadi bahan kecurigaan, apakah benar pria tersebut adalah ayah kandung dari anak yang bersangkutan. 

4. Kemiripan karakter

Cara ini memang agak sulit, tapi memang logis. Janin terbentuk dari sperma dari ayah juga sel telur dari ibu.

Baca Juga: Membuat Diri Kelaparan, Cara Paling Gagal Menurunkan Berat Badan, Ini Alasannya

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Saat Membeli Makanan Kemasan Bayi

Keduanya mewariskan beberapa karakter pada si kecil dalam kandungan, hingga ia lahir dan dibesarkan.

Meski cara ini agak sulit untuk memastikan ayah kandung tanpa tes DNA, tapi semua itu akan berperan dan saling mempengaruhi.

Adalah sebuah keganjilan bila anak kandung, karakter dan sikapnya 180 derajat, paling tidak ada 1-2 karakter atau gaya yang sama.

5. Ikatan batin

Aliran darah dari kedua orangtua turut mengalir pada anak, sehingga berbuah ikatan batin yang kuat.

Baca Juga: Infeksi Telinga Tengah Paling Umum Terjadi Pada Anak, Ini Gejalanya

Baca Juga: 3 Pengobatan Rumahan, Facial Hidrasi Untuk Kulit Wajah Sangat Kering

Meski agak sulit dibuktikan, tapi berdasarkan pengalaman, pernyataan ini ada benarnya. Bukankah saat bertemu dengan anak setelah berpisah lama, akan terjadi sebuah naluri yang sangat kuat? (*)