Find Us On Social Media :

Waspada, Ada Risiko Reinfeksi Pada Anak yang Sembuh Hepatitis Akut

Risiko infeksi hepatitis akut pada anak.

Akan tetapi, orangtua juga tetap perlu berhati-hati karena terdapat risiko reinfeksi atau anak terinfeksi hepatitis akut kembali.

“Sama dengan Covid-19 dulu, ‘Dok, apakah kalau sudah pulang apakah bisa terkena lagi?’ Bisa, ini juga bisa kalau ketemu lagi sumber penularannya,” jelasnya.

Oleh karena itu, pencegahan merupakan hal yang terpenting untuk dilakukan agar anak yang sudah sembuh pun tidak mengalami hepatitis akut.

Mencegah hepatitis akut

Syahril menjelaskan, gejala hepatitis akut yang paling sering terjadi di Indonesia adalah demam, dengan presentase 78%.

Disertai dengan gejala lain seperti nafsu makan hilang 78% dan muntah 71%. Sedangkan untuk jaundice atau penyakit kuning, berada di peringkat kelima dengan jumlah 57,1%.

“Untuk jaundice-nya di Indonesia cuma berapa persen itu. Padahal itu adalah gejala yang paling khas dari hepatitis akut,” ungkap Syahril.

Belum diketahui penyebabnya, adapun upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah hepatitis akut adalah dengan menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS).

Pastikan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, mengonsumsi makanan dan minuman yang dimasak matang sempurna, dan tidak berbagi alat makan.

Selain itu, hindari melakukan kontak dengan orang yang sedang sakit, menggunakan makser, dan menghindari kerumumanan.

Hal tersebut penting dilakukan, karena berdasarkan dugaan awal kasus hepatitis akut dapat menular melalui saluran pencernaan dan pernapasan.

Baca Juga: Tips Melindungi Anak dari Infeksi Hepatitis Akut Saat di Sekolah