Find Us On Social Media :

Nyeri pada Organ Intim Wanita Saat Enak-enak Bukan Karena Penis yang Kelewat Besar

Vagina nyeri saat hubungan seks, karena penis kelewat besar?

GridHEALTH.id - Banyak orang yang beranggapan jika penis besar bisa membuat perempuan bergairah dan merasa nikmat.

Tapi faktanya banyak perempuan yang merasa kesakitan pada organ intimnya, yang katanya karena penis pasangannya terlalu besar.

Benarkah penis yang besar bisa membuat vagina sakit?

Menurut medis, penis besar dan sakit atau nyeri pada vagina saat melakukan seks tidak ada hubungannya.

Karena sebesar-besarnya penis pria ukurannya terbatas, tidak akan sebesar kepala bayi yang bisa dilahirkan perempuan melalu jalan lahir.

“Jika Ibu memikirkan seberapa besar penis yang bisa masuk ke vagina, ingatlah ukuran bayi yang Ibu lahirkan.

"Jika dibandingkan dengan kepala bayi, maka kecemasan ukuran penis yang besar akan menyakiti vagina tidak perlu terjadi.

"Saat perempuan merasa bergairah, vagina juga akan ikut mengembang," ujar Dr Alyssa Dweck, dokter kandungan terkemuka di New York dan penulis buku The Complete A to Z for Your V.

Jadi saat mengeluhkan vagina nyeri saat berhubungan intum yang harus dicurigai pertama kali adalah perempuan tidak terangsang atau belum panas.

Baca Juga: Virus Monkeypox Menyebar di Eropa dan Amerika, Begini Penularannya

Karenanya banyak dokter yang menyarankan melakukan foreplay sebelum penetrasi.

Hal ini dimaksudkan supaya perempuan terangsang dan memancing keluarkanya cairan vagina, yang manfaatnya untuk melancarkan penetrasi.

Ketahuilah, jika tidak ada cairan vagina ataupun sedikit alias kurang, artinya vagina dalam keadaan kering.

Maka, tidak peduli seberapa besar ukuran penis, penetrasi akan terasa menyakitkan.

Karenanya menurut Dr. Dweck, “Beberapa perempuan memiliki postur tubuh kecil dan pasangannya bisa sangat besar, tapi hal ini tidak menjadi masalah saat berhubungan seks. Karena meskipun penis memiliki banyak ukuran, tapi kebanyakan akan berukuran hampir sama saat ereksi.”

Masalah Vagina Kering

Penting juga diketahui, vagina kering bukan hanya terjadi karena kurang foreplay.

Vagina juga bisa kering jika kandungan hormon estrogen berkurang sehingga membuat jaringan dalam vagina menipis, mengecil, dan melemah.

Hal ini bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman, bahkan sakit, saat berhubungan seks.

Baca Juga: Badan Kurus Tapi Perut Buncit, Ini Penyebab dan Cara Jitu Mengatasinya

Meski umumnya terjadi pada perempuan saat menopause, tapi ternyata vagina kering bisa terjadi di segala usia.

“Fluktuasi hormonal selama menyusui dan kehamilan bisa memicu kekeringan. Atau rasa cemas yang mempengaruhi aliran darah ke vagina, sehingga menyebabkan kekeringan.

"Beberapa wanita yang mengalami penurunan dorongan seksual bisa mengalami kekeringan. Ini adalah salah satu masalah pasien yang paling umum dan perlu diobati,” kata Dr. Dweck.

Sedangkan pada kasus vagina kering karena kekurangan cairan vagina (atau mungkin juga karena sedang tidak mood berhubungan intim), Dr. Dweck menyarankan untuk menggunakan pelumas saat berhubungan seks.

Pelumas ini membantu penis mudah masuk ke vagina.

Pilihlah pelumas dari silikon yang mengandung vitamin E, yang berguna untuk melembabkan.

Untuk mendapatkannya bisa dipatik atau toko obat.

Jika dipaksakan melakukan hubungan seks saat vagina kering, bisa terasa menyakitkan dan menimbulkan lecet kecil di dekat uretra.

Hal ini bisa menimbulkan infeksi.

Baca Juga: Siap-siap Anak 5-11 Tahun Disuntik Vaksin Booster, CDC Sudah Acc Vaksin Pfizer-BioNTech

Untuk itu, Dr. Dweck menganjurkan menggunakan krim vagina setelah berhubungan seks, untuk mengobati lecet tersebut dan mengurangi risiko terkena Infeksi Saluran Kemih (ISK).(*)

Baca Juga: Waspada, Ada Risiko Reinfeksi Pada Anak yang Sembuh Hepatitis Akut

Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Nyeri Saat Berhubungan Intim Karena Penis Terlalu Besar?