Find Us On Social Media :

Terdeteksi di 12 Negara, Ini Beda Cacar Monyet dan Cacar Air Biasa

Kenali perbedaan cacar monyet dengan cacar air biasa.

GridHEALTH.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini sedang melakukan pemantauan terhadap cacar monyet, setelah kasusnya ditemukan di beberapa negara.

Mereka bahkan memprediksi bahwa akan lebih banyak lagi infeksi cacar monyet yang teridentifikasi, di negara-negara lain dan menyatakan kalau ini bukan termasuk penyakit endemik.

Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa cacar monyet paling berisiko dialami oleh seseorang yang melakukan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, ketika belum bergejala.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) beberapa waktu lalu mewanti-waniti pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria ataupun biseksual. Karena cukup banyak orang dari kelompok tersebut yang belakangan ini terinfeksi.

Meski begitu perlu dipertegas, bahwa cacar monyet bukan merupakan penyakit yang hanya bisa terjadi pada pasangan sesama jenis.

Badan AIDS PBB, pada Minggu (22/05/2022), mengatakan bahwa cacar air bisa dialami oleh siapapun, tanpa memandang orientasi seskual.

Adapun gejala cacar monyet yang perlu diketahui menurut UKHSA adalah sebagai berikut:

1. Demam

2. Sakit kepala

Baca Juga: Cacar Monyet Menyebar di Eropa dan Amerika, Kenali Cara Penularannya

3. Nyeri otot

4. Nyeri punggung

5. Pembengkakan kelenjar getah bening

6. Mering dan kelelahan

Orang-orang yang terinfeksi cacar monyet juga biasanya akan mengalami gejala di mana muncul ruam pada kulitnya.

Ruam juga biasanya muncul pada seseorang yang mengalami cacar air. Lalu, bagaimana cara membedakannya?

Perbedaan cacar monyet dan cacar air (chickenpox)

Keduanya bisa dibedakan berdasarkan penyebabnya. Cacar air diketahui disebabkan oleh virus varicella-zoster. Sedangkan cacar monyet penyebabnya adalah virus monkeypox, masih bagian dari Orthopoxvirus.

Dilansir dari Daily Record, cacar monyet dan cacar air memang sama-sama menimbulkan ruam di kulit. Namun, sebenarnya kedua ruam penyakit ini berbeda.

 Baca Juga: Wabah Cacar Monyet Meluas, Amerika Serikat Buru-buru Beli Vaksin

“Ruamnya berubah dan melewait tahap yang berbeda, dan bisa terlihat seperti cacar air atau sifilis, sebelum akhirnya membentuk keropeng, kemudian rontok,” kata UKHSA.

Ruam cacar monyet biasanya muncul satu hingga lima hari setelah infeksi. Seringkali berawal dari wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk alat kelamin.

Ruam dimulai sebagai bintik-bintik yang berubah menjadi lepuh kecil berisi air, kemudian menjadi koreng dan rontok.

Perbedaan yang mencolok dari kedua jenis infeksi cacar ini, yakni pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada orang terinfeksi cacar monyet.

Kasus cacar monyet

Cacar monyet yang saat ini menyebar di berbagai negara, pertama kali dilaporkan di Inggris pada awal Mei ini. Berdasarkan data yang dilaporkan WHO, pada Sabtu (21/05/2022), terdapat 92 konfirmasi infeksi monkeypox dan 28 lainnya masih diivestigasi.

Saat ini cacar monyet sudah terdeteksi di 12 negara di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, dan Italia.

Kasus infeksi cacar monyet juga teridentifikasi di Australia, Belgia, Belanda, Spanyol, Portugal, dan Swedia.

Sampai saat ini, belum ada perawatan atau vaksin khusus untuk mencegah cacar monyet. Namun, umumnya gejalanya akan hilang dalam waktu dua hingga empat minggu.

Baca Juga: Inggris Laporkan Kasus Cacar Monyet Langka, Waspadai 7 Gejala Ini