Find Us On Social Media :

Hubungan Seks Untuk Kesehatan, Ternyata Bisa Bantu Sembuhkan 4 Penyakit Ini

Hubungan seks bisa mengobati menyembuhkan penyakit.

Makan dengan benar, berolahraga, tidur yang cukup, dan mengikuti perkembangan vaksinasi semuanya berkontribusi untuk memiliki pertahanan yang kuat dan sehat terhadap penyakit menular.

2. Tekanan darah tinggi

Hubungan seks ternyata dapat membantu kita menurunkan tekanan darah tinggi.

Banyak penelitian telah mendokumentasikan hubungan antara hubungan seksual secara khusus (bukan masturbasi) dan tekanan darah sistolik yang lebih rendah, angka pertama yang muncul pada tes tekanan darah.

Itu tentu jadi kabar baik bagi individu yang mencari tambahan yang mudah untuk gaya hidup (diet, olahraga, pengurangan stres) dan strategi pengobatan untuk mendapatkan tekanan darah ke kisaran yang sehat.

Akan tetapi, sesi hubungan seks tidak dapat menggantikan obat penurun tekanan darah untuk mengontrol tekanan darah tinggi, tetapi mereka mungkin merupakan tambahan yang berguna.

3. Serangan jantung

Baca Juga: Cara Tepat Menjaga Kesehatan Organ Kewanitaan, Mulai dari Pemilihan Bahan Celana hingga Seks

Aktivitas hubungan seks dapat membantu menjaga kadar hormon, seperti estrogen dan testosteron, tetap terkendali.

Disisi lain ketika hormon-hormon ini tidak seimbang, kondisi seperti penyakit jantung dan osteoporosis dapat berkembang.

Ketika datang untuk melindungi kesehatan jantung dengan berhubungan seks, lebih banyak lebih baik.

Satu studi pada pria menunjukkan bahwa mereka yang berhubungan seks setidaknya 2 kali seminggu memiliki kemungkinan 50% lebih kecil untuk meninggal karena penyakit jantung daripada rekan-rekan mereka yang kurang aktif secara seksual.

4. Kanker prostat

Satu studi menunjukkan bahwa pria yang sering ejakulasi (didefinisikan sebagai 21 kali sebulan atau lebih) lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker prostat daripada mereka yang memiliki lebih sedikit ejakulasi.

Tidak masalah jika ejakulasi terjadi melalui hubungan seksual, masturbasi, atau emisi malam hari.

Tentu saja, ada lebih banyak risiko kanker prostat daripada frekuensi ejakulasi, tetapi ini adalah salah satu temuan yang menarik.(*)

Baca Juga: Hubungan Seks dengan Orang Baru Lebih Menyenangkan? Penelitian Membuktikan Sebaliknya