GridHEALTH.id – Impotensi adalah gangguan seksual yang sangat umum dialami oleh pria. Bahkan ada sekitar 30 juta orang yang mengalaminya.
Impotensi menyebabkan seorang pria sulit untuk mempertahankan ereksinya, untuk melakukan penetrasi saat berhubungan intim.
Dilansir dari Urology Care Foundation, impotensi atau disebut juga disfungsi ereksi bisa terjadi karena efek masalah kesehatan, persoalan emosi, atau gabungan keduanya.
Adapun faktor risiko yang memicu kondisi ini yakni berusia lebih dari 50 tahun, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, mempunyai penyakit jantung, merokok, hingga obesitas.
Walaupun bukan hal yang jarang bagi seorang pria mengalami impotensi, tapi jika ini terjadi terlalu sering maka bukan hal yang normal.
Impotensi yang terjadi setiap kali pria akan berhubungan intim dengan pasangan, dapat menyebabkan stres, kurang percaya diri, masalah dengan pasangan, hingga sulit memiliki keturunan.
Ciri fisik yang paling mudah diketahui jika seseorang pria impotensi adalah saat organ intim tidak bisa ereksi.
Sekali pun ereksi, maka organ intim pria hanya bisa bertahan selama beberapa menit dan terlampau singkat.
Selain organ intim, ciri impotensi yang bisa terlihat secara fisik adalah dari kakinya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seorang pria yang mengalami sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome) berisiko tinggi mengalami impotensi.
Studi tersebut dilakukan oleh National Institute of Health dan diikuti oleh sekitar 11.000 pria yang sama sekali tidak didiagnosis disfungsi ereksi, diabetes, dan arthritis.
Rata-rata pria yang bergabung dalam penelitian tersebut berusia 64 tahun. Peneliti meneliti gejala sindrom kaki gelisah dan disfungsi ereksi menggunakan kuesioner.
Enam tahun kemudian setelah melakukan penelitian pertama, sebanyak 2.000 orang mengalami impotensi, dilansir dari WebMD.
Bahkan setelah mengesampingkan efek dari faktor risiko impotensi, para peneliti menemukan bahwa pria yang mengalami setidaknya lima episode sindrom kaki gelisah setiap bulannya 50% berisiko disfungsi ereksi.
Jika gejalanya lebih sering muncul, maka risiko terkena impotensi jauh lebih tinggi.
Apabila mengalami 14 episode sindrom kaki gelisah setiap bulannya, maka risiko impotensi sebesar 66%, dibandingkan pria yang tidak mengalami kondisi tersebut sama sekali.
Sindrom kaki gelisah
Sindrom kaki gelisah adalah kondisi yang menyebabkan seseorang merasakan dorongan untuk menggerakkan kakinya, biasanya karena merasakan sensasi tidak nyaman.
Pria yang mengalami kondisi ini mungkin sulit menghentikan gerakan kakinya saat sore hingga malam hari, ketika sedang duduk atau berbaring.
Menggerakkan kaki menjadi satu-satunya solusi untuk menghilangkan rasa tidak nyaman.
Sensasi tidak nyaman di umumnya muncul di salah seluruh kaki atau hanya telapak saja. Ketidaknyamanan itu dirasakan seperti denyutan, gatal, hingga nyeri.
Terkadang sensasinya juga tidak bisa dijelaskan dan hanya muncul keinginan untuk menggerakkan kedua kakinya. (*)