Find Us On Social Media :

Ragu dengan Kebijakan Lepas Masker? Wamenkes Tegaskan Antibodi Masyarakat Capai 99,6 Persen

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) : Dante Saksono Harbuwono

GridHEALTH.id - Setelah Presiden melonggarkan aturan penggunaan masker, tepatnya membolehkan masyarakat tidak mengenak masker di ruang terbuka.

Banyak pendapat mengenai kebijakan terbaru tersebut. Baik dari masyarakat juga para ahli.

Salah satu pendapat dari ahli mengenai kebijakan boleh tidak menggunakan masker di luar ruangan datang dari ahliu dari Universitas Indonesia.

Kebijakan pelonggaran pemakaian masker ini adalah Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.

Menurut Pandu, anjuran Presiden Jokowi terkait pelonggaran masker adalah hal yang kurang tepat.

Alih-alih mengikuti anjuran Presiden, ia menganjurkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker.

Mengenai banyak pertanyaan dan keraguan masyarakat seperti itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap bawah angka antibodi masyarakat terhadap Covid-19 sudah tinggi dan terbentuk kekebalan.

Karenanya tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 hingga saat ini, paska libur lebaran 2022.Berdasarkan penelitian antibodi masyarakat di Desember 2021 dan Maret 2022 angkanya antibodi sudah mencapai 99,6 persen.

Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Penyakit Jantung Rematik Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

"Itu sudah ada 99,6 persen orang-orang di populasi masyarakat yang diperiksa antibodinya sudah menunjukkan hasil positif, sehingga kebal terhadap Covid-19 ini," ujar Dante saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (23/5).Selain itu, kekebalan itu juga karena faktor orang-orang yang terinfeksi tetapi tidak bergejala. Juga kekebalan tersebut karena sudah banyak masyarakat yang telah menerima vaksin."Ini yang menunjukkan mungkin menunjukkan bahwa kasusnya tidak terlalu tinggi karena kita mempunyai kekebalan tubuh yang mungkin didapat dari infeksi yang tidak diketahui, orang dengan tanpa gejala atau dapat dari vaksinasi, jadi dua, eksternal maupun dari internal," papar Dante, dikutip dari Merdeka.com (24/05/2022).Berdasarkan hipotesis terhadap antibodi masyarakat, angka Covid-19 tetap rendah meski tingginya mobilitas masyarakat saat lebaran lalu.

Peningkatan antibodi menjadi penyebab utama."Sehingga peningkatan antibodi itu merupakan salah satu hipotesis kenapa angka kita semakin rendah, dan mobilitas masyarakat pada saat mudik dan lebaran kemarin tidak menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan," tutup Dante.

Jadi sangat beralasan Pemerintah memberlakukan kebijakan membolehkan tidak mengenakan masker selama berada di luar rungan.