Find Us On Social Media :

1 dari 2 Orang Indonesia Mengalami Kekurangan Vitamin D, Kok Bisa?

1 dari 2 Orang Indonesia Mengalami Kekurangan Vitamin D.

GridHEALTH.id - Vitamin D sangat penting bagi kesehatan. 

Vitamin D dalam usus bisa memudahkan penyerapan kalsium, karena ia dapat meningkatkan permeabilitas dinding usus terhadap mineral, terutama kalsium, yang kemudian berpengaruh terhadap peningkatan kalsium dalam darah.Untuk mendapatkan vitamin D bagi masyarakat Indonesia mudah, dengan memanfaatkan sinar matahari yang sangat berlimpah di negara kita ini.Untuk mendapatkannya disarankan berjemur selama 15-20 menit, sebanyak 2 atau 3 kali seminggu.

Tapi ironisnya meski tinggal di negara tropis, risiko kekurangan vitamin D masih bisa mengintai.

Sebab kekurangan vitamin D hampir terjadi di segala kelompok usia, termasuk di negara tropis seperti Indonesia.

Berdasarkan Jurnal Kedokteran tahun 2020, dalam konprensi pers virtual beberapa aktu lalu, satu dari dua orang di Indonesia mengalami defisiensi vitamin D.

Hasil survei responden membuktikan bahwa hanya 14 persen dari mereka yang mengetahui, apakah mereka kekurangan vitamin D atau tidak.

Salah satu penyebabnya, kekurangan vitamin D memiliki gejala yang sering kali tidak disadari.

Baca Juga: Manusia Selalu Menghadapi Ancaman Virus, Ini 12 Virus Paling Mematikan yang Belum Juga Hilang dari Muka Bumi

“Faktor yang mempengaruhi kekurangan vitamin D antara lain; jumlah paparan sinar matahari, rendahnya asupan vitamin D, usia, warna kulit, obesitas, kehamilan, menyusui, dan beberapa jenis penyakit penyerta,” ujar dr. Devia Irine Putri, seorang Health Practitioner Klikdokter, pada acara tersebut.Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mendeteksi kekurangan vitamin D.Gejala Kekurangan Vitamin D“Beberapa gejala kekurangan vitamin D ialah mudah lelah, mudah sakit, penyembuhan luka yang lebih lama, perubahan suasana hati, cenderung sedih dan murung, cemas berlebih, serta rambut rontok. Selain itu, juga mudah mengalami patah tulang meski tidak cedera berat, nyeri tulang, dan kram otot,” kata dr. Devia, dikutip dari Antara (24/05/2022).Untuk mengetahui kekurangan vitamin D atau tidak kita perlu memeriksakannya secara klinis.

Untuk skrining perlu ke dokter terlebih dahulu.“Skrining mudah dilakukan, yakni dengan menjawab beberapa pertanyaan yang meliputi gejala, faktor risiko, ataupun gaya hidup secara singkat. Nantinya, hasil akan di bagi menjadi tiga kategori berdasarkan skoring yang sudah di tetapkan,” jelas dr. Devia.Setelah semua pertanyaan terisi, maka pengguna akan mendapatkan hasil kadar vitamin D untuk mendeteksi potensi kekurangan vitamin D pengguna. D3TES juga dilengkapi dengan saran dan rekomendasi dari dokter mengenai tindak lanjut hasil deteksi tersebut.

Mencukupi Kebutuhan Vitamin D

Baca Juga: 7 Penyakit Kelamin yang Paling Sering Terjadi pada Pria dan Wanita