GridHEALTH.id – Upaya mencegah infeksi Covid-19 berkembang terus dilakukan, sejak awal pandemi dua tahun lalu.
Salah satu bentuk usaha yang dilakukan demi menekan angka kasus infeksi adalah dengan memproduksi obat mencegah Covid-19.
Perusahaan farmasi AstraZeneca yang memproduksi vaksin Covid-19, mengeluarkan obat untuk mencegah infeksi virus corona.
Obat anti Covid-19 bernama Evusheld atau AZD7442, yang telah dilisensikan sejak Juni 2020 lalu.
Objek Penelitian Orang Berisiko
Melansir laman AstraZeneca, hasil dari uji klinis profilaksi (pencegahan) pra-paparan tahan tiga menunjukkan, bahwa Evusheld dapat mengurangi gejala berkembangnya gejala Covid-19 sebesar 77 persen.
Keefektivitasannya meningkat sebesar 83% pada analisis tindak lanjut enam bulan, dibandingkan dengan plasebo.
Tidak ditemukan adanya kasus penyakit parah atau kematian akibat Covid-19 pada orang-orang yang melakukan uji coba selama enam bulan tindak lanjut.
Lebih dari 75 persen peserta PROVENT mempunyai penyakit penyerta, sehingga membuat mereka berada dalam kelompok yang rentan alami kondisi yang parah jika terinfeksi Covid-19.
Di antaranya juga merupakan orang-orang yang memiliki masalah pada sistem kekebalan (immunocompromised) dan mempunyai respon kekebalan yang tidak memadai terhadap vaksinasi.
Baca Juga: Ragu dengan Kebijakan Lepas Masker? Wamenkes Tegaskan Antibodi Masyarakat Capai 99,6 Persen
Sebagai tambahan, data faramkokinetik menujukkan bahwa konsentrasi obat cegah Covid-19 Evusheld tetap tinggi selama enam bulan pemberian.