Sindrom nefrotik pada anak dapat didiagnosis melalui beberapa macam cara, antara lain:
- Tes darah – menguji fungsi ginjal dan mencari sumber penyakit
- Tes urin – memeriksa kandungan protein dalam urin
- Pemeriksaan fisik
- Riwayat medis dan keluarga
- Tes tambahan jika diperlukan untuk mengidentifikasikan penyebab yang memungkinkan
Baca Juga: Angka Anak Stunting di Indonesia Turun, Tapi Menurut WHO Masih Tinggi
Penanganan Sindrom Nefrotik pada Anak
Pengobatan untuk sindrom nefrotik pada anak juga menggunakan resep obat berdasarkan tingakatan dari sindrom nefrotik yang dideritanya.
Untuk sindrom nefrotik primer biasanya diberikan obat jenis kortikosteroid, obat yang paling digunakan untuk anak dengan sindrom nefrotik primer.
Obat ini berfungsi untuk menekan sistem kekebalan tubuh, mengurangi jumlah protein dalam urin, dan mengurangi pembengkakan.
Sedangkan untuk sindrom nefrotik sekunder biasa ditangani dengan pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi yang mungkin menjadi penyebabnya, menghentikan obat lain yang dianggap dapat menyebabkan sindrom nefrotik semakin buruk.