"Kami telah melakukan pelancakan kontak untuk dua penerbangan yang terkena dampak dan mereka yang mungkin telah melakukan kontak dentan turis di area transit bandara," sambungnya.
Hingga saat ini, tidak ada orang yang melakukan kontak erat dan karantina tidak diperlukan.
"Namun, kami melakukan pemantauan selama 21 hari pada 13 orang yang kemungkinan mengobrol," jelas menkes.
Ketiga belas orang tersebut akan dihubungi setiap hari untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
Jika ada yang melaporkan gejala terkait virus monkeypox, maka akan segera menjalani pemeriksaan di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular.
Baca Juga: WHO: Ada 780 Kasus Cacar Monyet di Dunia, Rata-rata Dialami Pria Gay
Menteri Kesehatan Ong Ye Kung sebelumnya mengatakan, tidak kaget jika ada cacar monyet di Singapura.
Mengingat negara tersebut menjadi tempat transit berbagai perjalanan internasional.
Selain itu, pada 2019 lalu Singapura juga pernah menangani kasus cacar monyet.
Saat itu, seorang pria 38 tahun asal Nigeria dinyatakan positif monkeypox pada 8 Mei, 11 hari setelah kedatangannya.
Dia sembuh dan diperbolehkan pulang, setelah menjalani perawatan di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular.(*)