Kita tahu Moammar Emka adalah penulis buku ‘Jakarta Undercover’, yang mengetahui betul dunia malam dan esek-esek ibu kota.
“Private party itu terjadi setiap hari, bahkan setiap jam. Tapi, ada yang membuat party secara profesional, dan ada yang nonprofesional,” jelas Moammar Emka, dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (7/6/2022)..
Tapi menurutnya memang ada juga private party yang sifatnya hanya sekadar private party biasa, tanpa adegan seksi atau narkoba, tapi ada juga yang lebih dari itu.
“Jadi ada party biasa-biasa saja, hanya sekadar ada minuman beralkohol. Tapi ada juga yang di dalamnya melibatkan ada alkoholnya, ada narkobanya, ada party seks-nya,” tegasnya.
Hal itu, lanjut Moammar, diketahui dalam perjalanannya menulis buku 'Jakarta Undercover'.
Bahkan, kata dia, selama masa pandemi Covid-19, private party semacam itu masih digelar, hanya saja memang volumenya berkurang.
“Tapi ada beberapa kemudian yang memilih jalan sendiri, membuat party private, di perumahan, apartemen, dan lain-lain,” tuturnya.
Baca Juga: Cacar Monyet Tembus 1.000 Kasus di Dunia, CDC Sarankan Pakai Masker?
Pastinya yang harus kita ketahui, private party semacam itu tidak jauh dari narkotika, seks bebas, juga alkohol.
Padahal kita tahu semua zat yang dilarang oleh undang-undang di Indonesia tersebut merusak kesehatan.
Begitu juga dengan seks bebas, risikonya besar bagi kesehatan.
Penularan penyakit infeksi mematikan dan tidak ada obatnya banyak terjadi dari seks bebas, apalagi sesama jenis.
Sedangkan minuman beralkohol, jelas merugikan bagi kesehatan, apalagi jika diminum sampai menimbulkan efek memabukan.
Seseorang bisa hilang kesadaran, juga hati-hati, organ hati peminum alkohol berisiko rusak dan terkena infeksi mematikan.(*)
Baca Juga: Wanita Ini Haid Tiga Kali Sebulan Gegara Adenomiosis, Apa Itu?