Pinggul dan paha menawarkan penyimpanan yang aman untuk lemak, menghentikannya masuk ke dalam darah dan mencapai organ tubuh,” jelas Dr. Norbert Stefan, penulis utama penelitian dari Universitas Tübingen.
Penelitian ini dilakukan terhadap 981 orang dengan risiko tinggi diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
Dari penelitian tersebut terlihat, perempuan dengan pinggul dan paha yang lebih kecil justru memiliki risiko lebih besar.
Hal ini didapat dari pemetaan MRI mengenai distribusi lemak di sekitar tubuh dan pemeriksaan kebugaran.
Menurut Dr Stefan, lemak di pinggul dan paha sebagian besar berbeda dengan lemak di perut, yang disebut lemak visceral.
Pada orang dengan tubuh buah pir, lemak di area bagian bawah ini bekerja seperti spons, dengan lemak yang tersimpan dalam sel lemak yang tidak dapat membahayakan nyawa.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism ini menunjukkan bahwa pinggul dan kaki yang besar akan menguntungkan bagi sebagian perempuan bertubuh langsing yang mengalami diabetes atau masalah jantung.
Baca Juga: Ada Lagi, Kini Nasi Uduk Aceh Non Halal, Daging B2 Paling Bener Dijadikan Rendang
Jadi bentuk tubuh seperti buah pir lebih baik pada orang-orang yang langsing, namun tidak banyak bermanfaat untuk yang mengalami overweight.
Sebab, tingkat lemak di organ dalam mereka yang mungkin sudah terlalu tinggi untuk memberikan perlindungan ekstra.
Sekarang cek body Anda, berbody buah pir atau buah apel?(*)
Baca Juga: Ditularkan dari Hewan ke Manusia, Kenali Jenis Penyakit Zoonosis dan Cara Mencegahnya
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Ini Keuntungan Punya Pinggul Besar daripada Perut Buncit