GridHEALTH.id - Sekitar sepertiga dari wanita yang lebih muda dan setengah dari wanita yang lebih tua pernah mengalami rasa sakit saat berhubungan seks, menurut Sexual Advice Association.
Selain ketidaknyamanan, seks yang menyakitkan seperti dispareunia dapat menyebabkan masalah dalam hubungan, kehilangan keintiman dan bahkan depresi.
Banyak wanita menderita tidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan intim dari waktu ke waktu, tetapi kapan kita harus mencari bantuan untuk gejala kita?
"Jika Anda mengalami rasa sakit sekali, kecuali jika disertai dengan gejala lain seperti bau, keputihan yang mengganggu, atau perdarahan, mungkin lebih baik menunggu untuk melihat apakah itu sembuh dengan sendirinya," jelas konsultan dokter kandungan dan ginekolog Dr Pandelis Athanasias dari London Women's Centre di London. "Tetapi jika itu terjadi lebih dari tiga kali, Anda harus mencari bantuan spesialis."
Pada beberapa kasus, pelumas mungkin membantu, Anthanasias merekomendasikan wanita mencari bantuan daripada mencoba untuk mengatasi masalah sendiri.
"Terkadang melanjutkan hubungan seksual dapat menyebabkan masalah lebih lanjut," jelasnya. "Misalnya, jika Anda mengalami robekan, ini bisa memakan waktu lama untuk sembuh, dan jika pasien terus melakukan hubungan intim, itu bisa menjadi masalah yang lebih serius."
Ada banyak penyebab yang berbeda dari seks yang menyakitkan, termasuk infeksi, pertumbuhan abnormal seperti fibroid, cedera atau bahkan masalah psikologis."Masalah seringkali memiliki banyak penyebab," jelas Anthanasias. "Kadang-kadang, wanita yakin bahwa masalahnya murni fisik, tetapi seringkali rujukan ke konselor psikoseksual bisa sangat membantu.""Saat melihat penyebab nyeri seks, akan sangat membantu untuk memisahkan jenis nyeri menjadi superfisial, mempengaruhi vulva dan pintu masuk vagina, hingga nyeri dalam, yang berasal dari panggul," jelasnya
.Baca Juga: Rasa Sakit Luarbiasa Saat Bercinta Bisa Jadi Tanda Dispareunia
Baca Juga: Persiapan Hamil Tak Perlu Ribet, Jalankan 5 Anjuran Ini Agar Kehamilan Sehat
Penting juga untuk memberi tahu dokter jika kita pernah bisa berhubungan seks tanpa rasa sakit.
Jika belum, kemungkinan besar mereka akan mencari penyebab yang berbeda, seperti selaput dara yang sebagian utuh.
Demikian juga, jika rasa sakit sudah dimulai setelah peristiwa tertentu seperti melahirkan, bisa jadi karena jaringan parut.