GridHEALTH.id - Plastik sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak produk yang dikemas menggunakan plastik karena dinilai lebih efisien dan aman.
Selain itu, menurut British Plastic Federation, plastik juga lebih higenis, ringan sehingga mudah dibawa, dan dapat didesain semenarik mungkin.
Namun, ada masalah yang timbul dari penggunaan plastik sehari-hari, yakni menumpuknya sampah.
Terutama penggunaan wadah plastik sekali pakai, tak jarang menyebabkan munculnya tumpukan sampah plastik.
Plastik Terurai 1000 Tahun
Tanah menjadi salah satu tempat yang paling mudah terlihat adanya tumpukan sampah plastik.
Menurut program lingkungan PBB, hanya ada sedikit dari sampah plastik yang dibuang setiap hari didaur ulang atau dibakar di fasilitas limbah menjadi sumber energi.
Sebagian besar sampah plastik berakhir di tempat pembuangan sampah, di mana butuh waktu 1.000 tahun hingga terurai.
Tumpukan sampah yang berada di tanah, berisiko melepaskan zat beracun ke dalam tanah dan air tanah.
Baca Juga: Inilah Bahaya Sampah Plastik Bagi Kesehatan Manusia Jika Tidak Dikelola Dengan Baik
Efek buruk tanah banyak sampah plastik
Para peneliti di Jerman telah meperingatkan bahwa sampah plastik di tanah dapat menimbulkan efek negatif jangka panjang pada tanah maupun air.
Mereka mengatakan, polusi mikroplastik terestrial jauh lebih tinggi daripada yang ada di laut.
Diperkirakan polusi sampah plastik di tanah empat hingga 23 kali lebih tinggi, daripada di laut, tergantung pada lingkungan.
Tahu tidak, kalau sampah plastik yang sudah melalui proses klorinasi jika dibuang begitu saja dapat melepaskan bahan kimia berbahaya ke tanah di sekitarnya.
Racun dari sampah plastik tersebut kemudian meresap dan mencemari air tanah dan sumber air yang ada di sekitarnya.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai efek yang berpotensi berbahaya bagi siapapun yang minum air tersebut.
Tak hanya pada air, dampak zat beracun dari penguraian sampah plastik juga bisa mencemari tumbuhan yang tertanam, seperti sayur dan buah-buahan.
Tentunya, jika sayur atau buah-buahan tersebut dari tanah yang sudah tercemar dikonsumsi, maka akan menganggu kesehatan seseorang.
Baca Juga: Jangan Lakukan, Membakar Sampah Plastik Ternyata Ini Bahayanya
Senyawa zat beracun yang ada di sampah plastik dapat menimbulkan efek jangka panjang bagi kesehatan manusia.
Meningkatkan risiko kondisi serius seperti penyakit kanker, terganggunya beberapa fungsi organ tubuh, hingga berdampak pada tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu, cobalah untuk perlahan-lahan kurangi penggunaan palstik agar tidak terjadi penumpukan sampah plastik di tanah yang bisa mencemari lingkungan.
Caranya adalah dengan selalu membawa tas belanja yang bisa digunakan kembali.
Selain itu, beralih dari botol minum sekali pakai dengan menggunakan mug atau botol minum sendiri. Kurangi juga penggunaan kantong plastik sekali pakai ataupun sedotan.(*)
Baca Juga: Mikroplastik Mengancam Lingkungan dan Kesehatan, Dari Mana Sumbernya?