Find Us On Social Media :

Suntik Silokon Reggut Nyawa Seorang Mahasiswi yang Kejar Bentuk Tubuh Idaman

Seorang mahasiswi meninggal dunia setelah disuntik silokon.

Kini para tersangka yang melakukan penyuntikan silikon pada korban sudah ditangkap oleh Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan. Keduanya yakni seorang transpuan berinisal A alias Lisa dan RH alias Bella. Untuk diketahui, Di New York, melansir www.npr.org, dokter kulit Amy Newberger telah merawat sejumlah wanita yang lebih tua yang, 20 atau 30 tahun yang lalu, melakukan suntik silikon di bawah kulit untuk menghilangkan kerutan wajah.Memang, bagi kebanyakan pasien, silikon tidak menimbulkan masalah. Tetapi bagi sebagian orang, silikon itu mengeras seiring waktu.Newberger menggambarkan, seorang pasien yang memiliki suntikan ketika dia berusia 40-an. Ketika pasien mencapai usia 60-an, kulitnya mulai menipis, ini proses penuaan yang normal, "Tapi silikonnya tidak menipis," kata Newberger.Jadi pasien mengalami tonjolan-tonjolan di tempat kulit yang keriput.

Silikon yang terangkat secara permanen berubah warna dan sekarang, kata Newberger, pasien tampak seperti "klingon."Setelah silikon mengeras, ia juga dapat bermigrasi ke bagian lain dari tubuh.

Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Fun dan Energik Membakar Lemak Lebih Banyak

Newberger memiliki sejumlah pasien yang memiliki benjolan dan benjolan di pipi dan bagian lain dari wajah mereka akibat silikon bergerak menjauh dari tempat injeksi (suntikan) awal.Hal itu adalah salah satu alasan yang membuat Food and Drug Administration (FDA) tidak menyetujui suntik silikon untuk kosmetik, kecantikan.Implan gel silikon disetujui oleh FDA untuk digunakan dalam rekonstruksi atau augmentasi payudara.

Silikon kelas medis juga disetujui untuk mengobati ablasi retina yang rumit.Intinya penyuntikan silikon harus berdasarkan rekomendasi medis, dan dilakukan oleh seorang dokter ahli dibidangnya.

Tentu melakukannya harus sesuai prosedur medis.

Jika asal-asalan, mahasiswi ini contoh nyatanya.(*)

Baca Juga: Terdapat 7.500 Ton Sampah per Hari Jakarta, Plastik Sekali Pakai Menjadi Momok