Find Us On Social Media :

3 Penyakit Ini Ditakutkan Jadi KLB Kembali di Indoensia, BIAN Cara Cegahnya

Jangan biarkan campak, rubela dan difteri kembali menjadi KLB di Indonesia.

GridHEALTH.id - Tidak hanya Covid-19 penyakit infeksi yang harus menjadi perhatian penting semua pihak di Indonesia.

Walau saat ini sedang pandemi Covid-19, ternyata ada penyakit serius lain yang mengancam anak Indoensia.

Ada 3 penyakit serius yang kini mengancam anak Indonesia, dan ditakutkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Ke 3 penyakit infeksi tersebut adalah campak, rubela dan difteri.

Walau sudah ada vaksinnya, tapi ke 3 penyakit tersebut, campak, rubela dan difteri , cakupan imunisasinya turun drastis selama priode 2020-2021.

Bayangkan saja, pada 2020 target imunisasi sebanyak 92% sementara cakupan yang dicapai 84%.

Pada 2021 imunisasi ditargetkan 93%, namun cakupan yang dicapai 84%.Penurunan cakupan imunisasi diakibatkan oleh pandemi COVID-19.

Ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021.

Baca Juga: Kasus Pertama Kematian Anak Akibat Infeksi Covid-19, Usianya Baru 1,5 Tahun

Mengenai kondisi ini, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat terlihat dari adanya peningkatan jumlah kasus penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi atau PD3I dan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah.“Bila kekurangan cakupan imunisasi ini tidak dikejar maka akan terjadi peningkatan kasus yang akan menjadi beban ganda di tengah pandemi,” katanya pada konferensi pers secara virtual, Selasa (28/6) di Jakarta.Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), M.Si mengatakan, setiap tahun ada ancaman campak rubella dan difteri sejak 2007 sampai 2022.

Miko sapaan dr. Soedjatmiko menegaskan, di 2021 ada 25 provinsi yang kasus rubela-nya meningkat.Ketahuilah, penyakit campak berbahaya bagi bayi, balita, anak sekolah.

Bukan sekadar demam, batuk, pilek, sesak, bintik merah tapi ada radang otak.