GridHEALTH.id - Dalam unggahan Facebook, seorang suami membagikan momen kesedihannya setelah ditinggal oleh sang istri yang meninggal setelah menjalani operasi caesar dan koma, pada Senin (04/07/2022) lalu.
Suami tersebut bernama Afrianto Manurung dan sang istri, Happy Yansdika Damanik.
Afrianto membagikan kesedihannya karena harus kehilangan sang istri, Happy setelah menjalankan operasi caesar untuk anak kedua mereka di RSUD Amri Tambunan Lubuk Pakam, Delserdang, Sumatera Utara.
Apa saja risiko dari operasi caesar?
Kronologi Kejadian
Dari unggahan video yang dishare, terlihat kondisi Happy yang masih baik-baik saja dalam mempersiapkan persalinannya.
Tapi berdasarkan cerita dari Afrianto diketahui bahwa dokter menyarankan untuk melakukan operasi caesar karena sudah waktunya sang bayi dikeluarkan.
Operasi caesar pun dilakukan pada Senin, 20 Juni 2022 dan berlangsung selama 1,5 jam.
Kondisi bayi Happy dan Afrianto sehat, namun sudah mulai nampak bagian kaki dan ujung tangan membiru.
Baca Juga: Cacar Monyet Tembus 5.000 Kasus di Seluruh Dunia, Gejalanya Mirip Penyakit Menular Seksual
Saat operasi masih berlangsung, dokter memanggil Afrianto dan menjelaskan kondisi Happy yang mengalami syok hingga berhenti bernapas dan mengalami henti jantung pada saat pengangkatan ari-ari.
Happy pun mengalami fase kritis selama 14 hari, ditambah dengan kondisi lima hari terakhir yang mengalami infeksi sehingga mengakibatkan suhu tubuh Happy mencapai 40,8 derajat.
Sibngkat cerita Happy meninggal pada hari Senin, 04 Juli 2022 setelah 14 hari tidak sadarkan diri.
Risiko Operasi Caesar
Operasi caesar merupakan golongan tindakan operasi besar pada area perut, sehingga berisiko untuk ibu dan bayi.
Seperti kasus yang dialami Happy Damanik.
Saat itu, risiko yang dihadapi oleh Happy adalah komplikasi emboli air ketuban dan infeksi organ dalam.
NHS dalam laman resminya menyebutkan ada beberapa risiko yang mungkin dialami oleh ibu dan bayi, antara lain:
1. Risiko pada ibu:
Baca Juga: Keuntungan Melahirkan Caesar, Tidak Hanya Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
- Infeksi pada lapisan rahim (gejala demam, sakit perut, keputihan parah, dan pendaharan berat pada vagina) dan area luka (gejala bengkak, nyeri, kemerahan, keluarnya cairan di area luka)
- Pendarahan berlebih
- Pembekuan darah di kaki (deep vein thrombosis/DVT), timbul rasa sakit dan bengkak, berbahaya jika menjalar ke organ lainnya
- Kerusakan pada kandung kemih atau saluran penghubung kandung kemih dan ginjal
2. Risiko pada bayi:
- Luka dikulit akibat kemungkinan terkena sayatan, biasanya ringan dan akan segera sembuh
- Kesulitan bernapas, khususnya bagi bayi yang belum waktunya lahir
Selain itu, bagi ibu yang sudah pernah menjalankan operasi caesar sebelumnya juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi, karena kondisi bagian perut dan organ yang mulai melemah.
Maka, diperlukan penanganan oleh dokter spesialis, khususnya dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi.
Baca Juga: Operasi Sesar, Perhatikan Hal Berikut Agar Tak Timbul Komplikasi
Belajar dari pengalaman Afrianto dan Happy Damanik,kita tidak perlu khawatir namun tetap konsultasikan sebaik-baiknya langkah terbaik dengan dokter yang sejak awal menangani kehamilan.(*)
Baca Juga: Belum Banyak yang Sadar, Ini Risiko Melahirkan Caesar Bagi Ibu dan Bayi