Selain itu, beberapa orang juga melaporkan mengalami meriang, nyeri otot, sakit kepala, mual atau muntah, dan diare.
Walau ada perubahan pada karakteristik virus, tapi menurut Profesor O'Neill terdapat satu kunci yang mencegah pasien mengalami kondisi buruk.
"Tetapi sangat penting, jika sudah divaksin dan booster, (infeksi subvarian BA.5) tidak berkembang menjadi penyakit parah," jelasnya dikutip dari Express UK, Rabu (13/07/2022).
Subvarian Omicron BA.5 terbukti dapat menghindari antibodi dari vaksin dan infeksi alami, dibandingkan dengan strain sebelumnya.
Tak hanya itu, subvarian baru ini juga diyakini lebih menular, karena terjadi beberapa mutasi baru pada protein lonjakan.
Subvarian BA.5 merupakan strain yang paling menular yang tercatat hingga saat ini, berdasarkan penemuan terbaru.
Sampai saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian Omicron BA.5 menimbulkan penyakit yang lebih parah dibandingkan pendahulunya.
Baca Juga: CDC Sebut, 1 dari 25 Orang Penyintas Mengalami Long Covid-19, Gejalanya Berbeda Setiap Usia
Para ilmuwan percaya bahwa cara terbaik untuk mencegah munculnya varian baru lainnya, adalah dengan vaksinasi dan booster.
Mereka secara konsisten menekankan, vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit serius dari infeksi Covid-19.
Semakin banyak ornag yang punya antibodi untuk melawan virus, maka semakin sedikit peluang virus menyebar dan bermutasi. (*)
Baca Juga: Aturan Baru Lagi, Jokowi: Masyarakat Harus Pakai Masker di Luar Ruangan