GridHEALTH.id - Tahun ajaran baru 2022-2023 di sejumlah wilayah sudah mulai berlangsung.
Di tengah lonjakan kasus Covid-19 karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, anak-anak menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) dari sekolah.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan, bahwa anak memiliki risiko terpapar Covid-19 yang sama seperti orang dewasa.
Mengutip Rekomendasi IDAI Terkait Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, jumlah anak korban Covid-19 belakangan mengalami peningkatan.
Infeksi Covid-19 pada anak tidak boleh disepelekan. Setelah sembuh, anak-anak berisiko mengalami Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C).
Bahkan, IDAI sudah mencatat bahwa terjadi peningkatan jumlah anak yang terkena MIS-C.
"Data terkini menunjukkan adanya peningkatan kasus Covid-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan. Selain itu juga ada peningkatan kasus Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus long Covid-19," kata Ketua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yunarso, SpA(K), dikutip dari GridHEALTH, Kamis (7/7/2022).
Apa itu MIS-C?
Dilansir dari Children Hospital, MIS-C merupakan komplikasi serius yang dikaitkan dengan Covid-19 pada anak.
Baca Juga: CDC Sebut, 1 dari 25 Orang Penyintas Mengalami Long Covid-19, Gejalanya Berbeda Setiap Usia
Anak-anak yang pernah terinfeksi Covid-19 dan kemudian mengalami MIS-C, mengalami kerusakan pada jaringan tubuhnya.
Misalnya jantung, paru-paru, pembuluh darah, ginjal, saluran pencernaan, otak, kulit, hingga mata. Akibat MIS-C, organ-organ tubuh tersebut mengalami peradangan.
Source | : | Mayo Clinic,IDAI,GridHEALTH |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar