Find Us On Social Media :

Gangguan Mental Dialami Pasien Covid-19, Sudah Sembuh Bisa Depresi

Gangguan mental yang dialami pasien Covid-19, dan penyebabnya.

GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 bagi pasien Covid bukan hanya sakit fisik yang dialami.

Mereka pun percaya atau tidak dan disadarai atau tidak mengalami masalah dengan mentalnya.

Bisa dibilang Covid-19 menyebabkan efek yang luar biasa terhadap kesehatan mental masyarakat, terkhusus pasien Covid-19.

Asal tahu saja, penelitian menunjukkan 13,7%-34,7% pasien COVID-19 dilaporkan menampilkan gejala masalah kesehatan mental setelah terdiagnosa.

Karenanya, pasien COVID-19 tidak hanya harus berjuang melawan infeksi virus yang menyerang fisik mereka.

Setelah sembuh dari infeksi virus ini, banyak dari pasien Covid-19 dilaporkan menghadapi berbagai problem terkait psikologis.

Adapun masalah psikologis yang dihadapi pun bervariasi, mulai dari yang ringan sampai yang berat.Ketahuilah, melansir artikel Endah Atmawati, S.Kep.,Ns, KFK Jiwa RSUP Dr. Sardjito Yogya, di laman sardjito.co.id (9/03/2022), terdapat beberapa gangguan terkait kesehatan mental yang dilaporkan setelah individu menjalani pengobatan COVID-19.

Gangguan terkait kesehatan mental tersebut, antara lain kesulitan tidur, permasalahan kognitif seperti penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi dan penurunan kemampuan mengingat, gangguan kecemasan, gangguan mood seperti depresi, serta demensia.

Baca Juga: Deteksi Dini Keterlambatan Bicara Anak yang Bisa Orangtua Lakukan Sendiri

Kelelahan, sesak nafas, dan insomnia serta masalah Activity Daily Living (ADL) juga ditemukan sebagai gejala sisa penyintas COVID-19.

Penting diketahui, kasus kematian akibat COVID-19 dan tindakan isolasi dapat mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.

Ditemukan bahwa tingginya angka kematian dan perpanjangan isolasi di suatu daerah memicu depresi, kecemasan, rasa takut berlebihan, serta perubahan pola tidur masyarakat. Hal ini tidak hanya memperburuk kondisi kesehatan mental, namun juga fisik seseorang.Kecemasan yang timbul pada pasien pasca COVID-19 dapat disebabkan karena adanya kekhawatiran akan kekambuhan yang akan dialaminya kembali, ketakutan jika menularkan virus COVID-19 kepada keluarga yang lain, dan ketakutan meninggal karena COVID-19.