GridHEALTH.id - Kandungan merkuri yang terdapat dalam tubuh manusia akan sangat mempengaruhi tingkat kesehatan hingga kesuburan seseorang, oleh karena itu penting untuk menjaga tubuh agar terhindar dari bahaya merkuri.
Bagi ibu hamil, kandungan merkuri yang terlalu banyak dalam tubuh tentu akan sangat berdampak signifikan juga pada janin dan calon bayi karena transfer merkuri telah terjadi sejak pembuahan dari ibu ke embrio dan janin.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui bagaimana proses transmisi kandungan merkuri dari ibu dipaparkan kepada janin, hingga efek dari kontaminasi yang terjadi untuk janin dan calon bayi.
Transmisi Merkuri dari Ibu ke Janin - Transmisi kandungan merkuri dari ibu ke janin bisa melalui berbagai cara yang harus diperhatikan oleh ibu hamil untuk mencegah janin terkontaminasi paparan merkuri.
Salah satu sumber paparan merkuri yang telah diakui memiliki signifikansi khusus selama kehamilan adalah asupan ikan dan makanan lain yang mengandung kadar metilmerkuri yang tinggi.
Selain itu, lingkungan juga mempengaruhi kontaminasi ini terjadi pada janin, salah satunya pada daerah dengan udara yang terkontaminasi merkuri tinggi seperti di lingkungan pertambangan emas.
Dalam hal transmisi kandungan merkuri dari ibu ke janin, plasenta memiliki peranan yang penting, di mana plasenta berfungsi sebagai saluran yang mentransfer oksigen dan nutrisi ke janin, juga berperan dalam melindungi janin dari zat beracun.
Janin, bayi, dan anak kecil merupakan kelompok rentan yang paling banyak mengalami komplikasi akibat paparan merkuri, dikarenakan mereka lebih sensitif terhadap efek dari merkuri.
Sedangkan pada anak-anak efek kesehatan dari paparan merkuri dipengaruhi oleh spesies merkuri, rute paparan, dosis, dan waktu paparan yang menjadi variabel dalam efek kesehatan dan gejala paparan.
Baca Juga: Begini Tanda-tanda Wajah Terkena Merkuri, Kosmetik dengan Pemutih Bisa Jadi Biang Keroknya
Efek Samping Pada Bayi dan Janin - Bahaya dari kandungan merkuri adalah zat beracunnya yang mampu merusak perkembangan saraf, sehingga paparan merkuri pada janin, bayi, dan anak perlu mendapat perhatian khusus.
Terlebih dalam periode tertentu masa perkembangannya, anak sangat rentan terpapar hingga akhirnya memberikan efek samping yang berat dan jangka panjang.