GridHEALTH.id - Dalam beberapa kasus, pria menemukan sendiri kanker testis, baik secara tidak sengaja atau saat melakukan pemeriksaan testis sendiri untuk memeriksa adanya benjolan. Dalam kasus lain, dokter mungkin mendeteksi benjolan selama pemeriksaan fisik rutin.Untuk menentukan apakah suatu benjolan adalah kanker testis, dokter dapat merekomendasikan:
- USG. Tes ultrasound testis menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar skrotum dan testis. Selama USG pasien berbaring telentang dengan kaki menyebar.
Dokter kemudian mengoleskan gel bening ke skrotum. Sebuah probe genggam dipindahkan di atas skrotum untuk membuat gambar ultrasound.
Tes ultrasound dapat membantu dokter menentukan sifat dari setiap benjolan testis, seperti apakah benjolan tersebut padat atau berisi cairan. Ultrasonografi juga memberi tahu dokter apakah ada benjolan di dalam atau di luar testis.
- Tes darah. Dokter mungkin melakukan tes untuk menentukan tingkat penanda tumor dalam darah kita.
Penanda tumor adalah zat yang terjadi secara normal dalam darah, tetapi kadar zat ini dapat meningkat dalam situasi tertentu, termasuk kanker testis.
Tingkat penanda tumor yang tinggi dalam darah tidak berarti kit menderita kanker, tetapi ini dapat membantu dokter dalam menentukan diagnosis.
- Pembedahan untuk mengangkat testis (orchiectomy inguinal radikal). Jika ditentukan bahwa benjolan pada testis mungkin bersifat kanker, pembedahan untuk mengangkat testis mungkin direkomendasikan.
Baca Juga: Studi: Perawatan Gigi Dengan Dental Floss Bisa Turunkan Kesuburan
Baca Juga: Diabetes Bisa Sebabkan Aneka Gangguan Kulit, Contohnya Bisul
Testis yang diangkat akan dianalisis untuk menentukan apakah benjolan tersebut bersifat kanker dan, jika demikian, jenis kanker apa.Testis yang diekstraksi akan dianalisis untuk menentukan jenis kanker testis. Jenis kanker testis yang dimiliki menentukan pengobatan dan prognosis.
Secara umum, ada dua jenis kanker testis: