Find Us On Social Media :

Deteksi Dini 10 Penyakit Kelamin Wanita Berbahaya, Ini Gejalanya

Deteksi dini 10 penyakit kelamin wanita yang berbahaya ini.

GridHEALTH.id - Penyakit kelamin merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyebaran bakteri karena adanya interaksi dari hubungan seksual ataupun melalui jarum suntik yang telah terkontaminasi.

Karena lokasinya yang terletak di kelamin, membuat penyakit ini terdengar menyeramkan, meskipun tak dipungkiri penyakit kelamin wanita dikenal sebagai penyakit yang sulit disembuhkan dan cukup berbahaya.

Terlebih penyakit ini bisa menyerang wanita dan pria dengan pola hidup yang tidak sehat dan melakukan hubungan seks bebas tanpa pengaman.

Berikut ini sepuluh jenis penyakit kelamin wanita yang berbahaya, kenali jenis dan gejalanya untuk deteksi dini:

1. Gonorrhea - Disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhea atau umum dikenali sebagai penyakit kencing nanah.

Gejala dari penyakit ini akan muncul biasanya setelah beberapa hari hingga minggu setelah berhubungan intim dengan penderita, dengan gejala khas yang muncul adalah keluarnya cairan putih atau kuning kehijauan seperti nanah pada vagina.

Penyakit gonorrhea dapat dideteksi dari rasa sakit saat buang air kecil, namun yang menjadi perhatian adalah gejala pada wanita biasanya sangat ringan atau bahkan tidak terasa, padahal jika didiamkan penyakit kelamin dapat menjadi parah dan sebabkan kemandulan.

2. Klamidia - Disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis dan umum dialami oleh wanita muda yang masih aktif secara seksual.

Penyakit menular kelamin wanita ini juga bisa menginfeksi pria dan cukup sulit untuk dideteksi sejak dini, hingga berisiko sulit untuk hamil dengan gejala umum yang dikenali adalah rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil, nyeri pada saat berhubungan seksual, dan keluarnya cairan berwarna putih dari kelamin.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Penyakit ISK dan Penyakit Menular Kelamin, Agar Tidak Mengalami Tuduhan yang Sama Seperti Kalina Oktarani

3. Bartolinitis - Disebabkan oleh adanya infeksi atau karena adanya bakteri hingga menyerang kelenjar penderita tepatnya pembengkakan di pinggir salah satu kelenjar bartholin (terletak pada dasar labia), namun tidak menular saat berhubungan seksual.

Beberapa deteksi dini yang dapat dilakukan adalah menemukan gejala seperti pembengkakan pada kanan atau kiri vagina, nyeri bila diraba, muncul demam dan tidak enak badan, jika dibiarkan dapat menimbulkan kista.