Find Us On Social Media :

Ini Cara Mengetahui Minyak Goreng Rusak dan Tak Layak Pakai, Hati-hati Jika Terlihat Warna Putih

Tips mengetahui minyak goreng yang rusak dan tak layak pakai untuk mengurangi risiko kesehatan.

GridHEALTH.id - Minyak goreng menjadi salah satu bahan yang banyak digunakan dan tidak lepas dalam kehidupan sehari-hari, di mana masyarakat Indonesia terbiasa mengolah makanan dengan menggoreng.

Akan tetapi, edukasi mengenai penggunaan minyak goreng yang baik untuk kesehatan masih minim, sehingga tidak sedikit dari para konsumen yang tidak mengetahui apa saja ciri dari minyak goreng yang rusak dan tak layak pakai.

Padahal penggunaan minyak goreng yang rusak dan tak layak pakai akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, karena kualitasnya yang menurun.

Ditemui dalam acara memperingati "Hari Anak Nasional 2022, Tropical Generasi Peduli Ajak Peduli Detak Jantung Bumi Demi Masa Depan Jantung Hati" pada hari ini (21/07/2022), Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima memberikan beberapa tips untuk mengetahui minyak goreng rusak dan tak layak pakai.

Berikut ini beberapa tips mengetahui minyak goreng rusak dan tak layak pakai oleh Aristo:

1. Terlihat dari warna; konsumen harus memperhatikan apakah warna dalam minyak goreng kemasan sudah berubah atau tidak, seperti tingkat kekeruhannya dan warna gelap sebagai tanda dari minyak goreng rusak dan tak layak pakai.

2. Munculnya kandungan-kandungan berwarna putih; biasanya perubahan suhu dan udara di sekitar penyimpanan minyak goreng kemasan akan sangat mempengaruhi kualitas minyak, sehingga perlu untuk memperhatikan penyimpanan minyak goreng yang belum dibeli maupun sudah dipakai.

3. Saat ditemui kandungan berwarna putih, pada dasarnya konsumen masih bisa menggunakannya dan masih aman untuk kesehatan, caranya adalah sebelum digunakan panaskan terlebih dahulu untuk membuat minyak menjadi jernih sendiri.

Tips lainnya yang dapat diperhatikan dari minyak goreng yang rusak dan tidak layak pakai adalah bau tengik, jika minyak sudah menimbulkan bau tengik maka disarankan tidak digunakan karena akan merusak cita rasa makanan dan berbahaya untuk pencernaan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Botol Plastik Minyak Goreng dari PET Untuk Lindungi Konsumen dan Alam

 Adapun beberapa saran penggunaan minyak yang baik adalah:

- Minyak disarankan untuk dipakai maksimal 4-5 kali, untuk mencegah minyak menjadi rusak dan tidak layak pakai.

- Simpan dengan baik botol minyak yang sudah dibuka tutupnya, pastikan botol minyak tertutup rapat sehingga menghindari udara masuk dan minyak botolan yang sudah dibuka maksimal bertahan selama 2 tahun. 

- Simpan di tempat yang terhindar paparan matahari secara langsung, karena akan menjaga kualitas dari minyak untuk menghindari kerusakan minyak.

Informasi-informasi ini tentu menjadi penting untuk diperhatikan oleh konsumen untuk mencegah risiko kesehatan, namun sayangnya masih sedikit informasi-informasi mengenai hal ini.

Ini pun diakui oleh Aristo Kristandyo selaku Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima yang merasa belum banyak edukasi mengenai penggunaan minyak goreng yang baik kepada masyarakat oleh produsen, khususnya perhatian terhadap dampak lainnya dari penggunaan kemasan minyak goreng untuk lingkungan yang dirusak oleh produsen sendiri.

Oleh karena itu, Tropical melakukan beberapa langkah nyata untuk menjaga kesehatan konsumen dan lingkungan melalui berbagai edukasi, salah satunya dengan memanfaatkan sosial media melalui konten-konten bermanfaat, seperti pemberian tips menu-menu sehat, cara memasak yang praktis, alasan dua kali penyaringan dan dua kali peduli, serta edukasi lainnya.

Beberapa langkah ini menjadi bentuk kepedulian produsen minyak goreng Tropical kepada kesehatan konsumen.

Aristo percaya, untuk kesehatan dan lingkungan hidup yang lebih baik diperlukan adanya kerjasama diantara produsen dan konsumen, baik dalam pembuatan produk oleh produsen hingga penggunaan yang baik dan benar oleh konsumen. 

Baca Juga: Heboh Minyak Goreng Curah Merk Qilla, Ternyata Bahaya Bagi Kesehatan

 Edukasi mengenai penggunaan minyak goreng yang baik dan benar kepada konsumen dapat menghindarkan konsumen dari risiko kesehatan yang mengancam, diantaranya adalah:

- Kandungan karsinogenik berlebih (salah satu penyebab kanker)

- Peningkatan kolesterol LDL/kolesterol jahat (pemicu sakit jantung, stroke, dan nyeri dada)

- Meningkatkan keasaman 

Risiko kesehatan lainnya dari penggunaan minyak goreng rusak dan tidak layak pakai, yaitu:

- Obesitas

- Kegemukan 

- Diabetes

- Penyakit hati, dan lainnya.(*)

Baca Juga: Tanda Tanya Minyak Goreng Curah Dihapus atau Diganti Kemasan Vs Risiko Kesehatan