"Segera vaksin bagi semua sasaran vaksinasi baik dosis lengkap maupun booster untuk usia di atas 18 tahun," ujarnya.
Efek Covid-19 pada bayi dan anak-anak
Jumlah anak korban Covid-19 bertambah, penting bagi orangtua untuk memberikan perlindungan kepada buah hati.
Dilansir dari Mayo Clinic, bayi di bawah usia 1 tahun memiliki risiko mengalami kondisi yang parah jika terpapar Covid-19 dibanding usia anak lebih tua.
Anak-anak yang terinfeksi Covid-19, mungkin tidak menunjukkan gejala berat atau bahkan tanpa gejala apapun.
Gejala Covid-19 anak yang paling umum muncul adalah batuk dan demam. Tapi, anak-anak juga mungkin mengalami sakit tenggorokan, mual, hingga kelelahan ekstrim.
Sindrom peradangan multisistem atau multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) adalah salah satu efek Covid-19 pada anak-anak yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: Jenis Vaksin yang Dipakai untuk Vaksinasi Booster Anak Indonesia
MIS-C merupakan kondsii serius yang menyebabkan sejumlah organ tubuh anak, mengalami peradangan.
Bukti yang ada, anak-anak yang pernah terinfeksi Covid-19, berisiko mengalami MIS-C dikemudian hari.
MIS-C disebabkan oleh respons imun yang berlebihan terkait dengan infeksi Covid-19 anak.
Long Covid-19 seperti kelelahan, sakit kepala, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, nyeri otot dan tulang, hingga batuk, juga mungkin dialami oleh anak-anak yang pernah terinfeksi virus corona. (*)
Baca Juga: Priotitas yang akan Mendapat Vaksin Covid-19 Dosis 4 adalah Kelompok Masyarakat Ini