GridHEALTH.id - Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap dua yang akan dilakukan di seluruh provinsi yang berada di Pulau Jawa dan Bali, mulai Agustus 2022.
Pemberian vaksinasi untuk anak dilakukan secara serentak, mengingat cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi menurun drastis selama pandemi Covid-19.
Melansir laman covid19.go.id (30/6/2022), ada sekitar 1,7 juta bayi yang belum diimunisasi mulai dari 2019 hingga 2021.
Jumlah imunisasi anak yang rendah, berisiko menyebabkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang bisa menimbulkan beban ganda di tengah pandemi.
Salah satu vaksin untuk anak yang perlu dikejar pemberiannya adalah vaksin DPT.
Apa itu vaksin DPT?
Vaksin DPT merupakan kombinasi untuk tiga jenis penyakit yakni difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Dilansir dari Kids Health, difteri adalah infeksi serius yang menyerang tenggorokan sehingga menghalangi saluran udara dan menyebabkan masalah pernapasan.
Semantara itu, tetanus merupakan penyakit saraf yang bisa terjadi pada semua usia. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri penghasil racun yang menginfeksi luka.
Baca Juga: Jenis Vaksin yang Dipakai untuk Vaksinasi Booster Anak Indonesia
Sedangkan pertusis atau batuk rejan adalah gangguan pernapasan yang gejalanya seperti pilek dan menyebabkan batuk parah.
Jika menyerang anak-anak di bawah usia 1 tahun atau kurang dari 6 bulan, bisa menyebabkan komplikasi serius.
Remaja dan orang dewasa yang batuk berkepanjangan, kemungkinan menderita pertusis dan tidak menyadarinya. Ada risiko menularkan bayi yang rentan.
Nah, manfaat vaksin DPT yakni memberikan perlindungan bagi anak dari tiga jenis penyakit tersebut.
Kapan vaksin DPT diberikan?
Berdasarkan jadwal imunisasi dari laman IDAI, vaksin DPT dapat diberikan pada anak mulai usia 2, 3, dan 4 bulan atau 2, 4, dan 6 bulan.
Kemudian, dosis penguat atau booster vaksin DPT bisa diberikan kepada anak ketika usianya sudah menginjak 18 bulan.
Booster berikutnya akan diberikan ke anak ketika sudah berumur 5-7 tahun atau kelas 1 SD dan merupakan bagian dari program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Nasional).
Ketika sudah berusia 7 tahun atau lebih, vaksin untuk anak yang akan digunakan adalah vaksin Td atau Tdap.
Baca Juga: Kemenkes Tambah Vaksin Wajib untuk Anak, Berikut Daftarnya, Catat!
Pemberian booster selanjutnya dilakukan pada umur 10-18 tahun atau program BIAS kelas 5 SD, serta dosis penguat vaksin Td diberikan setiap 10 tahun.
Efek samping vaksin DPT
Anak yang menerima vaksin DPT mungkin akan mengalami efek samping yang ringan seperti berikut ini.
1. Demam
2. Kelelahan
3. Kehilangan nafsu makan
4. Area yang disuntik kemerahan atau sedikit bengkak
Meski efek samping serius seperti demam tinggi hingga kejang sangat jarang terjadi. Tapi apabila anak mengalaminya, maka segera periksakan ke dokter.
Itulah salah satu vaksin untuk anak, manfaat, waktu pemberian, hingga efek samping yang bisa terjadi. (*)
Baca Juga: Siap-siap Anak 5-11 Tahun Disuntik Vaksin Booster, CDC Sudah Acc Vaksin Pfizer-BioNTech