Find Us On Social Media :

Setelah Satu Kasus Pasien BPJS di RSUD Jombang, Pasien dan Keluarga Lain Langsung Speak Up

Korban lain dari RSUD Jombang mulai buka suara, RSUD Jombang menampik tolak operasi caesar dan sudah sesuai SOP.

GridHEALTH.id - Setelah viralnya kasus seorang pasien yang mengeluhkan pelayanan di RSUD Jombang hingga menyebabkan seorang ibu harus kehilangan nyawanya, kini pihak rumah sakit pun angkat bicara dan menampik telah menolak untuk melakukan operasi caesar.

Pihak RSUD Jombang menyatakan apa yang dilakukan sudah sesuai dengan SOP dalam konferensi pers pada hari ini (01/08/2022) siang, tepatnya pukul 13:23 WIB.

Di sisi lain, jika menilik kembali cuitan di Twitter, semakin banyak netizen yang bersuara dan speak-up, mengungkapkan dirinya pernah menjadi korban dari pelayanan buruk RSUD Jombang.

RSUD Jombang menampik melakukan penolakan operasi caesar kepada pasien, karena menurut dokter dari hasil pemeriksaan ibu dari bayi yang meninggal dalam keadaan sehat.

Dengan dasar ini, dalam konferensi persnya yang dikutip dari Jatimnow.com, maka persalinan normal tetap bisa dilakukan, terlebih menurut Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan (Yanmed) RSUD Jombang, dr Vidia Buana mengatakan, tidak ada surat rujukan dari pihak puskesmas untuk melakukan operasi caesar, melainkan hanya menyatakan kondisi ibu bayi dalam kondisi preeklamsia (peningkatan tekanan darah), .

"Datang, kepala bayi sudah dalam dasar panggul, dan kepala bayi sudah masuk, dan buktinya kepala bayi bisa lahir, jika memang sebelum pembukaan lengkap itu, belum keluar, maka bisa dilakukan SC (operasi caesar), tapi karena bukti bisa per vaginam, maka itu bisa normal," papar dr.Vidia menjelaskan alasan RSUD Jombang tetap melakukan tindakan persalinan normal.

Dalam kasus ini, RSUD Jombang melalui dr. Vidia menyebutkan kemungkinan telah terjadinya distorsia bahu pada proses persalinan yang menyebabkan kemacetan saat proses kelahiran.

RSUD Jombang mengklaim, yang menjadi fokus utama dari RSUD Jombang adalah menyelamatkan ibunya setelah bayi meninggal dunia, "Ada tiga dokter loh di sini, tapi tetap gak bisa. Tetap macet, akhirnya yang diutamakan selanjutnya adalah penyelamatan ibunya dengan melakukan operasi tadi (pemisahan anggota tubuh bayi)," lanjut dr. Vidia.

Menanggapi klaim pihak RSUD Jombang yang menolak melakukan operasi caesar pada pasien, pihak rumah sakit beralasan akan sangat sulit dilakukan karena akan dilakukan audit, pasalnya pihak keluarga menggunakan fasilitas KIS, sehingga harus dibutuhkan indikasi yang jelas untuk melakukan tindakan operasi caesar.

Baca Juga: RSUD Kabupaten Jombang Menolak Operasi Caesar, Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya

"Ini kan pakai klaim BPJS nanti kita kan diaudit, dan harusnya gak bisa jika atas permintaan, harus atas indikasi, dan rujukan tidak menyebutkan adanya harus SC ya, puskesmas hanya merujuk dengan kondisi preeklamasi, dasar untuk SC gak ada mas, malah disalahkan nanti kita, tidak ada rujukan pro SC, kami sudah melakukan tindakan sesuai dengan indikasi medis pasien, SOP kami begitu," tutup dr. Vidia menanggapi kasus ini.

Meskipun pihak RSUD Jombang telah melakukan klarifikasi, namun masyarakat semakin banyak yang mengaku pernah menjadi korban dari pelayanan RSUD Jombang yang dianggap buruk.

Salah satunya akun twitter @V_naThVKook91 juga ikut menceritakan pengalamannya.

"Innalilllahi.. Jujur kak, saya tahun kemarin juga lahiran di sana, bidan dan perawat memang gak ada yang ramah, jahat semua. Saya dimarahi, dipukuli, dan pas anak saya lahir, naruhnya dibanting di perut saya.. Dan diusia 38 hari anak saya meninggal dunia di RS itu juga, anak kedua saya waktu itu lahir warna kulitnya biru keputihan, pas saya minta dicek, katanya memang begitu dan itu normal tanpa mau cek ulang bidannya, ternyata waktu anak saya umur 36 hari, baru didiagnosis pneumonia, umur 38 hari dia meninggal pas lagi dirawat di ICU."

Akun @maressata pun ikut buka suara, "Emang sejelek itu pelayanan RSUD Jombang, udah seenggaknya dua kali ngalamin kejadian gaenak, sampe sekarang masih inget gitu gak bisa lupa."

"Aku warga Jombang, tapi kalau sakit dan sampai butuh diobname pilih rumah sakit swasta karena lebih waras pelayanannya daripada RSUD," sambung akun @celengan26 menanggapi kasus yang tengah viral ini.

Korban lainnya yang mulai angkat bicara adalah akun @Chee_Seraph yang mengatakan, "Ternyata emang udah banyak banget yang kasih bintang satu, Alm. Papa mertuaku juga meninggal karena kepleset di RSUD Jombang, karena waktu itu cleaning servicenya lagi siram-siram air sabun ke lantai dan ga dikasih tanda lantai basah."

Tidak hanya di twitter, ternyata ulasan dan keluhan buruk mengenai RSUD Jombang ini sudah lama ada di ulasan laman google RSUD Jombang, dan tidak sedikit diantaranya mengeluhkan hal yang sama, terkait pelayanan yang buruk.

Membaca kisah-kisah yang dialami oleh warganet di twitter akhirnya banyak warganet lainnya yang ikut menyerbu akun instagram resmi dari RSUD Jombang dan meminta penjelasan lebih lanjut terkait pelayanan yang banyak dikeluhkan oleh warganet.

Kemarahan warganet masih terus berlanjut dan tidak sedikit diantaranya yang tetap meminta kasus ini diusut hingga tuntas karena sudah banyak korban lainnya yang angkat bicara mengenai pelayanan medis RSUD Jombang.(*)

Baca Juga: Angelina Sondakh Harus Ikhlas, Ibunya Memiliki Gejala ODGJ dan Demensia