GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 belum berkahir. Malah kini dunia sedang dilanda varian baru virus penyebab penyakit Covid-19.
Karenanya tidak heran kasus Covid-19 di dunia secara global naik kembali.
Malah di beberapa negara sudah masuk gelombang 3. Di Indonesia walau masih terkendali, RSDC Wisma Atlet mulai penuh kembali oleh pasien Covid-19. Hal ini menandakan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Maka dari itu vaksin Covid-19 juga prokes harus dijalankan dengan sukses.
Tapi sejatinya tidak hanya itu yang dibutuhkan saat ini oleh masyarakat dunia.
Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor Dr. Tjandra Yoga Aditama meminta kewaspadaan tinggi pada kasus kematian Covid-19 RI seiring dengan penambahan kasus harian yang melonjak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia."Dalam beberapa hari terakhir ini jumlah pasien yang meninggal juga naik menjadi di atas 10 orang. Peningkatan angka kematian akibat Covid-19 pun terjadi di negara lain, seperti Australia dan Jepang," ungkapnya dalam webinar bertajuk “Terobosan Terapi Penanganan Covid-19 di Dunia” yang digelar secara daring pada Minggu (31/7/2022).Dalam webinar yang sama, dr. Umar Wahid, Sp.P, pendiri Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) menyampaikan, meskipun angka penularan dan kematian di Indonesia cukup rendah di banding negara lain, namun Indonesia masih dalam kondis pandemi Covid-19.
Karenanya upaya pencegahan harus terus dilakukan.
Baca Juga: Satgas Cacar Monyet IDI; Indonesia Nol Kasus Cacar Monyet, Tetap Lakukan Pencegahan
Maka dari itu benar adanya tidak cukup hanya prokes dan vaksin. Masyarakat harus penuhi kebutuhan gizi harian, istirahat yang cukup, dan butuh inovasi medis baru dalam hal pencegahan infeksi Covid-19.
Inovasi Medis Semprot Hidung
Salah satu inovasi medis dalam pencegahan Covid-19 adalah teknologi semprotan anti virus di rongga hidung.Satu diantaranya Enovid nose sanitizer yang dikembangkan Sanotize, perusahaan farmasi global asal Kanada.Sama seperti hand sanitizer, alat kesehatan ini mudah dibawa kemana-mana, menghasilkan fresh nitric oxide sebagai penghalang dan pembunuh virus, pencegah inkubasi dan penyebaran virus ke paru-paru.Untuk diketahui, Enovid nose sanitizer telah lolos uji klinis fase 3 yang dilakukan pada pasien Covid-19 yang berisiko mengalami peningkatan penyakit, pasien yang tidak divaksinasi, pasien dalam kelompok usia menengah dan lebih tua serta pasien dengan penyakit penyerta (komorbid).Hasilnya, jangka waktu penyembuhan Covid-19 untuk pasien yang diberikan Enovid rata-rata adalah 4 hari dibandingkan dengan 8 hari pada kelompok plasebo (tidak diberikan Enovid).Enovid nose sanitizer yang menggunakan teknologi Nitric Oxide Nasal Spray (NONS) mampu membunuh berbagai virus termasuk Covid-19 di saluran pernafasan atas, mencegah penyebaran virus ke paru-paru yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.Hal ini diakui oleh jurnal kesehatan terkemuka di dunia The Lancet Global HealthEnovid dapat membunuh virus di rongga hidung sebanyak 93,7 persen dalam waktu 24 jam dan 99 % dalam 48 jam.
Baca Juga: 7 Efek Samping Retinol Bagi Ibu Hamil, Biasanya terdapat pada Produk Skincare
Uji klinis ini juga tidak menemukan efek samping signifikan sehingga aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.Enovid merupakan terobosan dalam terapi penanganan Covid-19.
Satu hal yang harus diketahui prihal Enovid nose sanitizer, penggunaan nose sanitizer ini juga sempat jadi sorotan dr Adam Prabata, dokter umum yang aktif membagikan edukasi kesehatan di media sosial, dan pakar THT, dr Muslim Kasim MSc Sp THT-KL.Keduanya mengulas penggunaan nose sanitizer ini.
Kritisi dari 2 DokterDikutip dari instagram Adam Prabata disebutkan bahwa ada penelitian yang telah menguji manfaat nose sanitizer ini untuk pasien Covid-19.Riset dilakukan di Inggris pada 40 orang, dengan spray hidung dengan kandungan Nitric Oxide (NO).Nose sanitizer ini hanya diberikan kepada pasien Covid-19 yang tergolong bergejala ringan.Hasilnya, 95 persen terjadi penurunan konsentrasi virus penyebab Covid-19 dalam 24 jam.
Baca Juga: Kenali Dosis dan Efek Samping Vaksin Cominarty, untuk Booster Anak 16-18 Tahun
Serta 99 persen penurunan konsentrasi virus penyebab Covid-19 terjadi dalam 72 jam.Pada skala penelitian itu, nose sanitizer dipakai untuk menunjukkan manfaat mempercepat perbaikan keluhan akibat Covid-19.Kegunaan lainnya, terbukti meningkatkan kemungkinan perbaikan keluhan Covid-19.Namun, Dokter Adam dan Dokter Muslim sepakat, efektivitas nose sanitizer untuk mencegah atau mengobati Covid-19 masih memerlukan penelitian dalam skala besar.(*)
Baca Juga: Perbedaan Diabetes Jenis Baru dengan Tipe 1 dan 2, Pernyebabnya Malnutrisi