GridHEALTH.id - Cacar monyet masih menjadi perhatian dari dunia internasional terkait merebaknya kasus penyebaran yang sudah keluar dari negara endemik.
Saat ini, Amerika Serikat dan Eropa menjadi salah satu wilayah yang memiliki jumlah kasus terbanyak di luar negara yang menjadikan cacar monyet sebagai endemik.
Indonesia sendiri hingga hari ini masih dinyatakan nol kasus cacar monyet, namun sebagai langkah pencegahan antisipasi masuknya cacar monyet di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membentuk satgas cacar monyet.
Setelah penetapan status darurat global dari WHO terhadap wabah cacar monyet, IDI merespons ancaman kesehatan global cacar monyet dengan pembentukan satuan tugas (satgas) cacar monyet untuk menyampaikan informasi yang benar dan jelas terkait cacar monyet.
Diharapkan pembentukan satgas cacar monyet ini bisa menjadi salah satu langkah efektif dalam menghadapi sebuah wabah, setelah sebelumnya pemerintah Indonesia dan PB IDI, serta masyarakat telah belajar bagaimana caranya menghadapi pandemi Covid-19.
Satgas cacar monyet ini diketuai oleh dr Hanny Nilasari, SpKK dan terdiri dari berbagai pihak terkait, diantaranya ada 5 bidang profesi yang tergabung di dalamnya, yaitu:
- Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
- Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI)
Baca Juga: Kenali Dosis dan Efek Samping Vaksin Cominarty, untuk Booster Anak 16-18 Tahun
- Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI)
- Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin)
Source | : | Konferensi pers PB IDI terkait cacar monyet |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar