Find Us On Social Media :

Anak Mona Ratuliu Berjuang Tetap Hidup di Tengah Keinginan Bunuh Diri, Ini Peran Orangtua Untuk Mencegahnya

Mima Shafa berhasil bertahan hidup di tengah keinginan bunuh diri, inilah peran penting orangtua dalam mencegah anak bunuh diri.

GridHEALTH.id - Anak Mona Ratuliu, Mima Shafa belum lama ini melalui instagram pribadinya, @mimashafa, mengakui dirinya sempat memiliki keinginan untuk bunuh diri dan berusaha untuk tetap berjuang bertahan.

Dalam unggahan pribadinya tersebut, terlihat beberapa cuplikan video dan foto yang menunjukkan prosesnya untuk berjuang tetap hidup di tengah keinginan bunuh diri dan permasalahan mental yang dihadapi.

Permasalahan mental yang dihadapi oleh seseorang, termasuk pada anak bukanlah hal yang dapat dianggap sepele, peran orangtua sangat berpengaruh dalam mencegah seorang anak memiliki keinginan bunuh diri.

Mima Shafa, anak Mona Ratuliu menceritakan secara ringkas perjuangannya selama ini untuk menghadapi permasalahan mentalnya, yang dimulai sejak dirinya berada di bangku SMP.

Dari pengalamannya itu, dia mulai tertarik untuk mempelajari isu penyakit mental, karena kesadaran diri sendiri akan rasa yang dihadapinya dan berlanjut menjadi sebuah keinginan untuk mengedukasi diri dan orang lain yang belum teredukasi tentang kesehatan mental bisa belajar dan harapannya, dapat mengurangi stigma yang ada.

Setelah bertahun-tahun berjuang menghadapi permasalahan mentalnya, hingga ingin bunuh diri, akhirnya pada Juli 2022, Mima Shafa merasa bersyukur dan menjadi waktu yang penting dalam hidupnya karena berhasil bertahan.

"Juli 2022 adalah waktu yang penting untuk aku selama 19 tahun hidup, I survived. Aku gak akan bisa lebih mengenali diri sendiri kalau aku gak survive."

Anak Mona Ratuliu ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukungnya, "Aku mau bilang terima kasih ke semua orang yang udah mendukung dan sayang sama aku, bunda dan yanda, teman-teman, terutama diriku sendiri."

Tidak diketahui pasti permasalahan mental yang dihadapi oleh anak Mona Ratuliu ini, namun yang pasti dari postingannya ini Mima Shafa juga membagikan semangatnya untuk bertahan hidup kepada semua pengikutnya di instagram.

Baca Juga: Mona Ratuliu Melahirkan di Tengah Pandemi Covid-19, Sendirian Tanpa Suami

Ia mengatakan,"If you're reading this (jika kamu membaca tulisan ini), pasti akan ada jawaban dari semua pertanyaan yang kamu punya, kuncinya adalah bertahan."

Tidak berhenti disitu, Mima Shafa juga meminta pengikutnya untuk perlahan membuka diri terhadap kondisi diri sendiri dan mencari bantuan, "pelan-pelan cerita dan kasih tau orang-orang yang kamu percaya tentang situasimu, jangan takut untuk bicara dan cari bantuan, you always matters (kamu selalu berharga)."

Belajar dari pengalaman Mima Shafa, dapat terlihat peran penting orangtua dan anak dalam menghadapi permasalahan mental yang dihadapi anak.

Mari melihat peran orangtua dalam bekerjasama dengan anak untuk membantu anak mau berjuang tetap hidup di tengah keinginan bunuh diri.

Orangtua Berperan Penting Mencegah Anak 

Orangtua perlu mengingat, anak dalam masa pubertas memiliki perubahan dalam tubuh dan otak yang dapat mengarah pada perubahan perilaku, namun saat ada indikasi keputusasaan, ketidakberdayaan, menarik diri, hingga pikiran dan perilaku yang mengarah pada indikasi bunuh diri, orangtua perlu memperhatikannya lebih dalam.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah anak menumbuhkan perasaan ingin bunuh diri, cobalah untuk:

- Tetap mendengarkan, jangan abaikan dan berusaha untuk tetap tenang

- Jangan pernah menganggap masalah yang dihadapi sebagai "drama"

Baca Juga: 12 Fakta dan Mitos Seseorang Ingin Bunuh Diri, Bisa Dilakukan Mereka yang Happy

 - Tanggapi dengan rasa empati dan pengertian

- Bangun harapan pada anak

Hilangkan Stigma dan Sama-sama Hadapi

Ketika anak telah terbuka dan menyatakan diri menghadapi permasalahan mental, tunjukkan dukungan kepada mereka, tanpa adanya sikap menghakimi dan jauhkan stigma negatif dari mereka.

Terbukalah pada anak dan jangan ragu beritahu anak, orangtua akan selalu mendukung dan menghadapi bersama permasalahan mental yang dihadapi.

Perlahan, ajak anak untuk mau mencari bantuan secara profesional kepada para pakar, agar orangtua dan anak mendapatkan pengarahan terbaik untuk menyelesaikannya.

Mima Shafa, anak Mona Ratuliu adalah satu dari banyak anak lainnya yang menghadapi masalah mental serupa, mencoba untuk tetap bertahan meski ingin bunuh diri.

Oleh karena itu, sudah saatnya, orangtua bisa menjadi tempat yang dipercaya oleh anak untuk mau menceritakan masalah mental yang dihadapi dan bantu mereka untuk tetap bertahan di tengah keinginan bunuh diri.

Saat ini, Indonesia memiliki salah satu komunitas yang bergerak dalam wadah untuk pencegahan bunuh diri, bernama Into the Light dengan layanan pencegahan bunuh diri 24 jam bernama Love Inside Suicide Awareness (LISA), melalui nomor hotline 08113855472 (Bahasa Indonesia) dan 08113815472 (Bahasa Inggris).(*)

Baca Juga: Kenali 9 Penyebab Orang Memilih Bunuh Diri, Jangan Anggap Remeh!