Organisasi ini pun berada langsung dibawah IDI dan berperan dalam mendukung kebijakan, rencana, dan haluan program Kementrian Kesehatan terkait transformasi kesehatan.
Peran PERKI dalam menjalankan transformasi kesehatan
Sesuai dengan target yang dipasang oleh Kemenkes RI terkait transformasi kesehatan, PERKI pun turut terlibat ambil bagian.
Target dari pemerintah sendiri adalah mengoptimalisasi pemenuhan jejaring rumah sakit untuk dapat mengobati secara optimal dan efisien 4 penyakit katastrofik, yaitu jantung, stroke, kanker, dan ginjal sebagai penyakit dengan kematian tertinggi dan paling mahal, optimalisasi ini ditargetkan mencapai 100% di kabupaten/kota pada tahun 2027.
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh PERKI bersama dengan ketua baru masa bakti 2022-2025 untuk ikut dalam menyukseskan transformasi kesehatan di bidang kardiovaskular yaitu:
1. Meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular
2. Peluang masuknya SpJP (spesialis jantung dan pembuluh darah) Asing ke Indonesia
3. Kurangnya program studi yang mempelajari spesialisasi terkait kardiovaskular
4. Pembiayaan pengobatan penyakit kardiovaskular, khususnya jantung yang semakin mahal dan belum terfasilitasi sepenuhnya oleh pemerintah
5. Belum berjalannya kaidah sharing competence dan task sharing antar organisasi profesi dalam membagikan ilmu
6. Belum optimalnya PERKI sebagai advokator dan kolaborator