Find Us On Social Media :

Penyebab Kasus Cacar Monyet Belum Terdeteksi di Indonesia, Ketua Satgas Covid-19 IDI Yakini Sudah Ada

Ini penyebab cacar monyet belum terdeteksi di Indoensia menurut ketua Satgas Covid-19 IDI.

GridHEALTH.id - Ikatan Dokter Indoensia (IDI) telah membentuk Satuan Tugas (satgas) Penanganan Penyakit Cacar Monyet (Monkeypox).

Melalui satuan tugas (satgas) cacar monyet, ketua dari satgas cacar monyet PB IDI, dr Hanny Nilasari, SpKK menyebutkan, "Prinsipnya, kami dari satgas PB IDI akan membantu dan kemudian akan selalu berkolaborasi dengan Kementrian Kesehatan, tentunya terkait info, kemudian hal-hal yang terjadi di lapangan, dan lainnya sebagainya.""Jadi, ke depan kami akan berkolaborasi dengan berbagai organisasi profesi, yang tentunya membantu pada saat kita membutuhkan info, kemudian membutuhkan data kasus, dan lain sebagainya," lanjut dr. Hanny Nilasari, SpKK dalam konferensi pers yang dilakukan PB IDI secara virtual pada pagi hari ini (02/08/2022), yang diikuti oleh GridHEALTH.id.Diharapkan pembentukan satgas cacar monyet ini bisa menjadi salah satu langkah efektif dalam menghadapi sebuah wabah, setelah sebelumnya pemerintah Indonesia dan PB IDI, serta masyarakat telah belajar bagaimana caranya menghadapi pandemi Covid-19.Satgas cacar monyet ini diketuai oleh dr Hanny Nilasari, SpKK dan terdiri dari berbagai pihak terkait, diantaranya ada 5 bidang profesi yang tergabung di dalamnya, yaitu:- Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)- Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI)

Baca Juga: Afrika Selatan Laporkan Kematian Pertama Warga Setelah Divaksin, Alami Kondisi Ini

- Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI)

- Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin)Nantinya satgas cacar monyet bentukan IDI ini akan bekerjasama dengan berbagai pihak dan melakukan berbagai kegiatan, salah satunya adalah membuat sub-divisi yang terdiri dari:- Divisi penelitian: mengelaborasikan data yang ada dan diinfokan kepada Kemenkes serta BRIN- Divisi kajian: membuat rekomendasi, buku panduan untuk nakes dan masyarakat- Divisi pemantauan dan pengendalian- Divisi edukasi dan publikasi: agar masyarakat tetap waspada terhadap cacar monyet.Prihal cacar monyet, kemungkinan besar sudah ada kasusnya di Indonesia.

Hanya saja kasusnya saat ini belum terdeteksi.

Baca Juga: Dokter Mata Ingatkan Epidemi Global Miopia pada Anak Akibat Lama Terpapar Layar Gadget

Hal itu disampikan oleh Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan.

Menurutnya, "Ada kemungkinan cukup besar, masih mungkin, estimasi mungkin cukup besar bahwa sebetulnya di kita sudah ada, namun belum terdeteksi," kata Prof Zubairi, dilansir dari Antara.com (4/08/2022).

Alannya meyakini hal tersebut, menurutnya kini sudah lebih dari 75 negara melaporkan kasus cacar monyet di negaranya, sehingga Indonesia kemungkinan juga sudah memiliki kasus yang tidak terdeteksi.

"Jadi, ada kemungkinan cacar monyet, namun diduga oleh pasien, keluarga maupun layanan kesehatan sebagai penyakit lain," katanya.

Jadi menurut Prod Zubairi, salah satu penyebab tidak terdeteksinya cacar monyet adalah jenis penyakit ini masih baru.