Find Us On Social Media :

Risiko Hamil Kembar Identik, Twin to Twin Transfusion Syndrome

Twin to twin transfusion syndrome , risiko yang bisa terjadi pada ibu hamil kembar identik.

Di saat yang sama, janin yang lain malah menerima lebih banyak aliran darah (janin resipien).Karenanya Twin to twin transfusion syndrome merupakan kondisi yang tidak boleh disepelekan.

Adanya ketidakseimbangan pasokan darah yang diterima janin kembar dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan menyebabkan kematian.

Gejala Twin to twin transfusion syndrome Ada beberapa tanda dan gejala TTTS yang bisa dialami oleh ibu hamil, yaitu antara lain, dilansir dari rsabhk.co.id:

Baca Juga: 4 Bahaya Jika Melakukan Tes Swab Sendiri, Alatnya Bisa Patah di Dalam Hidung

* pertumbuhan rahim yang cepat,

* ukuran rahim dan perut yang lebih besar dari usia kehamilan pada umumnya,

* berat badan berlebih, nyeri perut,

* sesak napas,

* kontraksi,

* pembengkakan pada kaki dan tangan di awal kehamilanMenurut penjelasan dr. R. Aditya Kusuma, SpOG, MSc dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (14/07/2022), “waktu terbaik untuk mengetahui kehamilan identik atau tidak identik bisa diketahui pada saat usia kehamilan 3 bulan atau sekitar 11 sampai dengan 14 minggu."

"Dari pemeriksaan secara umum, bisa dilihat apakah kehamilan kembar identik berisiko atau berisiko rendah. Disamping itu, kita dapat melihat apakah kondisi ibunya berisiko juga (pre eklemsia) atau tidak,” paparnya.TTTS dapat di deteksi melalui pemeriksaan USG kehamilan.

Baca Juga: Asma Kulit Seperti yang Diidap Putri Aurel dan Atta Halilintar, Bisakah Dicegah?

Melalui USG, dokter kandungan akan melihat tanda TTTS pada janin.

Ibu hamil yang terdiagnosis mengalami TTTS disarankan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Adapun penanganan untuk kondisi Twin to twin transfusion syndrome tergantung pada tingkat keparahannya.“Jika TTTS tidak parah, dokter akan memantau kondisi janin secara berkala. Apabila kondisi TTTS dicurigai dapat menghambat dan mengganggu tumbuh kembang janin maka akan dilakukan tindakan terapi laser yang dapat membantu membakar/membagi plasenta menjadi 2 agar janin mendapat asupan yang sama (tidak lagi rebutan makanan)” tutup dr. Aditya.(*)

Baca Juga: Healthy Move, Memilih Outfit Yoga, Kenyamanan Bergerak Jadi Nomer Satu