Find Us On Social Media :

Flash Warning di Film Pengabdi Setan 2 Communion, Berguna Bagi Pengidap Epilepsi?

Flash warning sebelum penayangan film Pengabdi Setan 2: Communion, untuk mencegah kejang.

GridHEALTH.id - Film 'Pengabdi Setan 2 Communion' yang tayang sejak 4 Agustus 2022, telah ditonton lebih dari tiga juta orang.

Para penggemar film horor, belum lama ini membuat petisi untuk pemberian flash warning sebelum penayangan film 'Pengabdi Setan 2 Communion'.

Petisi yang dibuat oleh akun Twitter @CinefoxxID, telah ditandatangani oleh 855 orang. Peringatan flash warning, dibutuhkan oleh para pengidap penyakit epilepsi fotosensitif.

Terkait hal ini, sutradara 'Pengabdi Setan 2 Communion' Joko Anwar, telah memberikan respon yang baik dan mengatakan akan segera memasang peringatan tersebut.

"Terima kasih sudah mengingatkan kami, teman-teman. Mulai hari ini peringatan flash warning mulai dipasang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia," tulis Joko Anwar di akun Twitternya, Selasa (9/8/2022).

Apa itu flash warning dan kegunaannya?

Dilansir dari Kompas.tv, Selasa (9/8/2022), flash warning artinya peringatan terkait penggunaan flash light atau cahaya kelap-kelip dalam sebuah tayang film maupun iklan.

Peringatan ini, biasanya dipasang sebelum penayangan acara. Tujuannya adalah untuk memberitahu pada orang-orang yang sensitif terhadap cahaya, bahwa akan flash lights yang mengganggu.

Pada orang tertentu, seperti pengidap epilepsi fotosensitif, mereka rentan mengalami kejang saat menyaksikan cahaya berkedip.

Baca Juga: Epilepsi Pada Anak Bikin Tubuh Lemas, Gejalanya Bukan Cuma Kejang

Bila di bagian depan film terdapat flash warning, maka pengidap epilepsi fotosensitif dapat melakukan langkah preventif agar lebih nyaman saat menontonnya.

Epilepsi fotosensitif

Dilansir dari laman Epilepsy Society, epilepsi fotosensitif adalah kondisi saat terjadi kejang yang dipicu oleh lampu berkedip atau pola terang dan gelap yang kontras.

Cahaya yang berkedip-kedip dari lampu, dapat membuat pengidap epilepsi merasa tidak nyaman.

Epilepsi fotosensitif atau epilepsy photosenstive, paling sering dialami oleh anak-anak atau remaja dan lebih jarang didiagnosis setelah usia 20 tahun.

Cahaya yang memicu kejang epilepsi fotosensitif

Pengidap epilepsi fotosensitif berisiko mengalami kejang bila cahaya kedap-kedip mulai dari 3-30 hertz per detik.

Namun, ada juga orang yang berisiko kejang jika cahaya berkedap-kedip sebanyak 60 hertz, sensitivitas di bawah 3 hertz bukan kondisi yang umum.

Gejala kejang fotosensitif

Baca Juga: Komposisi Sonata dari WA Mozart Dapat Mencegah Epilepsi, Studi

Melansir laman Cedars Sinai, kejang yang dialami oleh pengidap epilepsi fotosensitif saat terpapar cahaya kedip-kedip, ditandai dengan kondisi berikut.

1. Otot kaku

2. Kehilangan kesadaran

3. Menangis atau merintih

4. Tangan atau kaki menyentak

5. Napas terbatas atau bahkan bisa berhenti

6. Punggung melengkung.

Saat kejang terjadi, seseorang juga bisa kehilangan kontrol terhadap kandung kemih dan bibir cenderung membiru.

Pengobatan kejang dilakukan dengan menggunakan obat anti kejang. Namun, mungkin dibutuhkan percobaan beberapa kali untuk mendapatkan obat dan dosis yang tepat, serta pemantauan dari dokter. (*)

Baca Juga: Akibat Menguap Terlalu Lebar dan Tertawa Ngakak, Seorang Pasien di Makassar Tak Bisa Menutup Kembali Mulutnya