GridHEALTH.id - Anak-anak merupakan bagian dari kelompok rentan yang harus dilindungi dari paparan Covid-19.
Di tengah tingginya kasus Covid-19 belakangan ini dan sejumlah anak yang juga terpapar virus corona saat menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Sejumlah sekolah pun harus menghentikan PTM selama beberapa hari karena ada laporan penularan Covid-19 di sekolah.
Bahkan di Kota Magelang, Jawa Tengah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan terdapat kasus kematian anak berusia 7 tahun setelah terpapar Covid-19.
"Betul, kami dapat laporan ada satu anak meninggal usai terkonfirmasi Covid-19," kata Sekertaris IDAI Jateng Choirul Anam, dikutip dari Merdeka.com, Rabu (10/8/2022).
Vaksinasi merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko anak-anak terpapar Covid-19 dan mengalami kondisi yang parah.
Akan tetapi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan bahwa belum ada rencana pemberian vaksin anak dosis ketiga atau booster.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menjelaskan, vaksin booster bagi anak usia 6-11 tahun masih dikaji.
"(Vaksin booster) untuk anak-anak masih dalam kajian," kata Syahril dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (10/8/2022).
Ia pun juga memaparkan alasan mengapa saat ini vaksin anak dosis ketiga masih belum menjadi prioritas.
Disebutkan bahwa saat ini pemerintah masih mengutamakan pemberian vaksin Covid-19 dosis penguat pada kelompok usia di atas 18 tahun.
Baca Juga: Sudah Ada Izin dari BPOM, Kapan Vaksin Booster Remaja Bisa Diberikan?