Find Us On Social Media :

InsyaAllah Lansia yang Sudah Divaksin Apalagi Lengkap Tidak Masuk Rumah Sakit, Kata Menkes Budi

Menkes Budi mengatakan, InsyaAllah Lansia yang Sudah Divaksin Apalagi Lengkap Tidak Masuk Rumah Sakit.

GridHEALTH.id - Saat ini Pemerintah tengah menjaga betul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Bukannya apa-apa, di negara-negara lain kasus Covid-19 saat ini sedang tinggi-tingginya.

Di Jepang naik yang biasanya paling tinggi 34.000 Kemarin 200.000 per hari.

Di Indonesia sekarang 7.000 per hari.

Jadi masih sangat terkendali.Oleh karenanya Pemerintah mengajak semua masyatakat untuk melakukan vaksinasi.

Hal itu semua diutarakan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin dihadapan lansia yang akan mengikuti vaksinasi dosis 1 dan dosis 2, serta booster di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kalbar (9/08/2022).

Baca Juga: Belum Divaksin dan Punya Komorbid, Pasien Covid-19 Usia 7 Tahun di Magelang Meninggal

Budi pun mengatakan, vaksinasi dan booster bisa mengurangi risiko kematian dan masuk rumah sakit. Hal itu disampaikan ."Kenapa mesti vaksin? karena yang masuk rumah sakit kondisi berat sama yang meninggal itu yang paling banyak karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap. Kalau sudah vaksin booster resikonya turun jauh dibandingkan dia yang belum booster,” papar Menkes Budi dalam pidatonya.Menkes Budi pun mengatakan perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien COVID-19 dengan kondisi berat di rumah sakit dan pasien yang meninggal karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap.

Baca Juga: Mengapa Vaksin Dosis ke 3 Covid-19 Anak Belum juga Ada? Kemenkes; Belum Jadi Prioritas

“Kalau sudah divaksin atau booster, maka risiko seseorang tertular COVID-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin atau booster,” ucap Menkes Budi.

Dalam kesempatan yang sama kepada Lansia pun diingatkan, lansia yang tertular COVID-19 dan dirawat di rumah sakit memiliki risiko kematian 20 kali lebih tinggi daripada lansia di bawah usia 50 tahun.

Kemudian yang paling banyak masuk rumah sakit dan meninggal adalah yang belum divaksin.“Jadi pesan saya cuman satu, cepat-cepat divaksin dan booster, kalau tertular tidak apa-apa tapi insha Allah tidak masuk rumah sakit dan mengurangi risiko kematian,” jelas Menkes.

Malah Menkes Budi pun mengingatkan, jangan sampai merasa aman hanya karena sudah vaksinasi dosis 1 dan dosis 2.

Efikasi vaksin akan turun setelah 6 bulan karena itu perlu dilakukan vaksinasi booster.

Baca Juga: Virus Langya, Virus Baru yang Kembali Terdeteksi di Cina dan Lagi-lagi Diduga Dari Hewan Pengerat, Tikus

“Kita lihat kemungkinan orang tertular COVID-19 yang masuk rumah sakit setelah vaksin dosis 1 dan 2, serta booster jumlahnya kecil sekali. Oleh karena itu masyarakat diimbau divaksinasi dosis lengkap dan booster karena itu mengulangi risiko masuk rumah sakit atau risiko kematian,” ucap Menkes Budi. "Karena ada varian baru yang katanya BA4, varian inilah kenapa mesti vaksin karena yang masuk rumah sakit kondisi berat sama yang meninggal itu yang paling banyak tidak divaksin, atau vaksinnya belum lengkap kalau sudah di vaksin booster dia resikonya turun jauh dibandingkan dia yang belum booster," ucapnya.Ia juga menyampaikan bahwa ia sangat mengharapkan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia khususnya lansia, oleh karenanya ia sangat mengapresiasi kegiatan vaksinasi lansia oleh Bupati Kubu Raya ini."Saya senang melihat bapak ibu sehat-sehat, senang kalau lihat semuanya sehat khususnya lansia mudah-mudahan tidak ada yang takut disuntik," ucap Menkes Budi.(*)

Baca Juga: Bayi 2,5 Bulan Diberi Obat Parasetamol Kedaluwarsa, Dinkes Kota Tangerang Minta Maaf Telah Lalai