GridHEALTH.id - Miris, seorang bayi asal Kota Tangerang diberikan obat yang sudah kedaluwarsa setelah menerima imunisasi.
Bayi berusia 2,5 bulan bernama Arkaa ini, sempat mengalami muntah-muntah hingga demam tinggi yang diduga merupakan efek samping dari obat yang diminumnya.
Orangtua bayi menerima parasetamol setelah mengikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang berlangsung di Posyandu Kecamatan Karang Tengah.
Siapa yang sangka kalau ternyata, parasetamol yang diberikan oleh petugas kesehatan sudah kedaluwarsa sejak dua tahun lalu.
Setidaknya, terdapat tiga orang balita yang menerima obat penurun panas yang sudah kedaluwarsa itu.
"Setelah disuntik kan demam, itu menurut saya wajar. Akhirnya saya kasih obat penurun demam (parasetamol) ini karena demamnya sampai 38 derajat lebih," kata Widya, orangtua dari bayi 2,5 bulan, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (10/8/2022).
Akan tetapi, setelah minum parasetamol buah hatinya malah muntah. Tentu kondisi ini membuatnya kaget.
Pasalnya, itu bukan reaksi yang biasa ia lihat dari anaknya ketika diberikan obat. Sampai akhirnya Widya pun mengecek kemasan parasetamol dan mengetahui kalau obat tersebut sudah kedaluwarsa sejak 2020.
"Saya lihat di grup juga ternyata obatnya sudah kedaluwarsa dua tahun. Saya panik dan menanyakan ke posyandu," terangnya.
Dia menyayangkan pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang tidak teliti saat memberikan obat penurun demam setelah imunisasi.
"Ini kan bahaya untuk anak saya, harusnya bisa lebih teliti. Kalau anak saya sampai kenapa-kenapa bagaimana? Kita heran aja, kok bisa sampai memberikan obat istilahnya udah basi," pungkas Widya.
Baca Juga: Anak Demam Setelah Imunisasi, Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Source | : | ANTARA,Tribunnews.com,FDA |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar