Find Us On Social Media :

Si IMUT yang Bisa Berantas Stunting di Indonesia, Mulai Dijalankan di Sumatera Utara

Berantas stunting dengan Si IMUT.

GridHEALTH.id - Stunting belum juga bisa dihapuskan dari negeri ini.

Padahal stunting tidak saja merugikan anak yang mengalaminya, tapi juga merugikan bangsa dan negara.

Karenanya stunting harus diberantas.

Untuk itulah Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Medan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI melakukan penelitian program Integrasi yang dinilai bisa mengatasi masalah stunting di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Penelitian tersebut dilakukan selama 3 bulan di Kabupaten Mandailing Natal, tepatnya di Kelurahan Hutagodang dan Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut.

Objek yang diteliti adalah IMUT (Ikan, Maggot, Unggas dan Tanaman), yang diklaim sebagai alternatif pemecahan masalah kerawanan pangan dan percepatan penurunan stunting.

Hasil penelitian IMUT ini telah didiseminasikan pada Senin (8/8) di Aula Kantor Bupati Mandailing Natal dan dihadiri oleh Bupati HM Jafar Sukhairi Nasution.

“IMUT merupakan bentuk pemanfaatan pekarangan dengan budidaya ikan, maggot, unggas dan tanaman yang hasilnya dapat meningkatkan nilai ekonomi keluarga, pemenuhan gizi keluarga yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta mewujudkan green environment,”  ujar Direktur Poltekkes Medan, Dra. Ida Nurhayati, M.Kes.

Ida pun mengatakan, IMUT ini bermanfaat bagi lingkungan hidup untuk mengurangi sampah organik yang jumlahnya 60% dari total sampah di Kabupaten Mandailing Natal.

Sampah organik akan diurai oleh maggot, maggot yang berprotein tinggi digunakan untuk campuran pakan ikan dan unggas.

Sementara itu, Dosen FKM Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai anggota peneliti Dr. Ir. Zulhaida Lubis, M.Kes menjelaskan pengembangan IMUT dilakukan untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 yang telah menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat rendah, daya beli lemah, sehingga mempengaruhi kerawanan pangan dalam keluarga.

Baca Juga: Belum Pernah Terdengar Jumlah Korban dan Cara Penanganannya, Korea Utara Umumkan Menang Melawan Covid-19

Menurutnya banyak keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan anak yang seharusnya bervariasi dan bergizi dalam penyajiannya sehingga dapat berdampak pada kesehatan ibu dan anak.“Program integrasi IMUT sudah berjalan dengan baik, diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat serta mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat,” papar Zulhaida.